DIBENARKAN, BURUH KASINO MENDATANGI DEPNAKERTRANS
Presiden Soeharto membenarkan sikap buruh-buruh kasino yang mendatangi Depnakertrans hari Jumat yang lalu, Menteri Nakertrans Harun Zain mengatakan, Sabtu siang, di Istana Merdeka.
Harun Zain bersama-sama dengan Sekjennya Urip Widodo menghadap Kepala Negara guna membicarakan perkembangan masalah buruh akhir-akhir ini di Jakarta.
Harun Zain mengatakan walaupun belum ada permasalahan, karena mereka ingin menyampaikan isi hatinya tentunya ditampung.
Menteri mengatakan jika memang tidak terjadi persesuaian paham sebaiknya salah satu fihak pergi ke P-4D.
“Sebetulnya kemarin kawan-kawan buruh terlalu cepat ke Departemen’, kata Menteri. Dia mengatakan belum ada konflik secara resmi antara buruh dan pengusaha.
“Belum diketahui posisi pengusaha, begitu pula belum diketahui posisi buruh itu yang saya laporkan,” kata Menteri.
Mereka datang ke Departemen dengan baik dan tenang, serta berterima kasih telah ditampung keluhannya oleh Depnakertrans.
Menteri mengatakan Presiden Soehart:o berpesan agar para pengusaha beri pesangon yang wajar, karena pengusaha sudah mempunyai untung.
“Kepada buruh Presiden berpesan agar jangan minta terlalu berlebihÂlebihan,” kata Harun Zain.
Peraturan pemerintah tentang pesangon tentunya ada, jangan sampai ada suatu keputusan menjadi preseden. “Sesuatu yang sulit, kalau sudah jadi preseden,” ujar Harun lagi.
Jika dijumpai perbedaan paham mengenai upah di antara kedua belah pihak dan tidak dapat diselesaikan, pergi ke P-4 untuk menyelesaikannya.
Menurut Harun Zain, departemennya telah mengeluarkan pedoman-pedoman mengenai upah dan apa pula yang disebut dengan upah buruh itu.
“Ada upah pokok, ada perangsang dan ada pula fasilitas,” kata Menteri. “Ini yang kita loka karyakan nanti,” ujar Menteri Harun.
Menteri mengatakan banyakn ya buruh-buruh yang mogok sekarang disebabkan beberapa persoalan.
Buruh “Fairchild” umpamanya, kata Menteri, yang produksinya diekspor, tetapi oleh karena dia tidak bisa lagi mengekspor seperti semula, terpaksa mengurangi produksinya.
Dengan mengurangi produksi berakibat pula mengurangi kerja sehingga menimbulkan masalah.
“Kalau bekerja lima hari dalam seminggu, bagaimana dengan hari yang ke enam, ini dibayar apa tidak,” kata Menteri.
Menteri mengatakan dia mendengar pernndingan antara buruh dan pimpinan “Fairchild” masih akan dilanjutkan hari Senin ini. (DTS).
…
Jakarta, Merdeka
Sumber: MERDEKA (23/03/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 597-598.