DIPUJI USUL PAK HARTO AGAR JERMAN JADI ANGGOTA DK­PBB

DIPUJI USUL PAK HARTO AGAR JERMAN JADI ANGGOTA DK­PBB[1]

Jakarta, Media Indonesia

Dubes Jerman untuk Indonesia Karl Lewalter menilai usul Presiden Soeharto untuk memasukkan Jerman ke dalam anggota DK PBB sebagai usul dan ide cemerlang dan tepat waktu.

“Usul dan Ide itu memang suatu terobosan baru dalam era sekarang di mana dunia membutuhkan perdamaian dan keseimbangan. Jerman menyambut ide ini dengan lapang dada karena upaya perdamaian dunia adalahjuga garis politik luar negeri kami. Kita wait and see,” katanya.

Lewalter mengatakan hal itu kepada Media saat resepsi dua tahun reunifikasi Jerman di kediamannya kemarin. Menurut dia, pidato Pak Harto baru-baru ini di PBB agar diadakan restrukturisasl PBB, juga merupakan usul yang sangat tepat waktu. Artinya, Pak Harto dalam kapasitasnya sebagai ketua GNB menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan dunia saat ini dan itu sangat relevan.

Menjawab pertanyaan mengapa perayaan reunifikasi Jerman kali ini justru disambut dengan teriakan antirasialis dan demonstrasi di berbagi kota di Jerman, Lewalter menyebut kerusuhan-kerusuhan itu sebagai ekspresi dari kecemasan nasional melanda negaranya.

“Jerman kini sedang menggalakkan restrukturisasi ekonomi besar-besaran. Privatisasi perusahaan dan perombakan dalam bidang ekonomi digalakkan. Tentu ini rnembawa risiko hilangnya pekerjaan. Bagi mereka yang sudah punya pekerjaan restrukturisasi mendatangkan rasa tidak menentu. Orang pun mudah resah dari membuat kerusuhan dengan berbagai motivasi ,”ujarnya.

Menyinggung angka pengangguran sembilan persen di negaranya, dia menegaskan bahwa persoalan dalam negeri Jerman sebetulnya tidak sebatas itu saja. Selain tingkat pengangguran tinggi, makin tak terbendungnya orang asing, peminta suaka, meningkatnya kriminalitas dan penggunaan obat bius adalah masalah baru yang kini dihadapi Jerman.

Tetapi masalah dalam negeri itu tidak mengurangi peran Jerman dalam dunia internasional.

Sumber: MEDIA INDONESIA (06/10/1992)

 

____________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 428-429.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.