Djenderal Soeharto: SUMBER PERTAHANAN KITA ADALAH TJITA2 MEMBANGUN MASJARAKAT ADIL DAN MAKMUR [1]
Djakarta, Berita Yudha
Sumber dari kekuatan TNI dan ABRI, bukan sendjata atau alat perlengkapan jang modern bukan ketjakapan atau ketrampilan militer tehnis jang mendjadi sumber dan motor dari pertahanan dan ketahanan nasional kita, tetapi sumber kekuatan dan motor jang akan membawa kemenangan kepada revolusi kita adalah tjita2 jang telah membuat kita mendjadi pradjurit, tjita2 membangun masjarakat jg. adil didalam kemakmurannja dan makmur didalam keadilannja.
Hal ini dinjatakan oleh Men/Pangad Djenderal Soeharto dalam amanat tertulisnja jang dibatjakan oleh Deputy I Men/Pangad Majdjen Surono selaku inspektur upatjara dalam upatjara peresmian berdirinja Brigade Infantri Lintas Udara 18/Brawidjaja di Malang baru2 ini.
Ditegaskan dalam amanatnja itu bahwa sumber dari kekuatan pertahanan kita haruslah selalu kita tjari dan letakkan pada djiwa dan kesadaran sebagai pengemban amanat penderitaan rakjat, ketjintaan kepada negara dan rakjat, kesadaran dan kejakinan tentang keluhuran falsafah Pantjasila sebagai moral kehidupan umat manusia rasa kebanggaan sebagai alat revolusi jang di perjajakan dan jang ditjintai oleh rakjat, haruslah selalu mendjadi motor jang menggerakkan kita sebagai pradjurit Saptamarga untuk meningkatkan serta menjempurnakan daja kemampuan kita sebagai potone (militer jang telah mempunjai pedoman Tri Ubaja Sakti)
Demikian Djenderal Soeharto jg. selandjutnja menjatakan bahwa tjita2 jang membuat kita berani menghadapi dan melawan pendjadjah jg bersendjata lengkap serta serba modern, tjita2 proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukanlah bersumber kepada kekuatan sendjata atau kemampuan tehnis militer tetapi djuga perlengkapan militer dan kemadjuan tehnis militer jang kita miliki sekarang ini adalah hasil dari niat dan tekad kita untuk melaksanakan tjita2 itu.
Achirnja Djen. Soeharto mengharapkan hendaknja Brigade Linud Brawidjaja jang dilantik hari ini betul2 akan didjiwai oleh mission dan tjita2 sebagai pengemban dan pengawal Pantjasila. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (01/08/1966)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 358-359.