DPR-GR MULAI MEMBAHAS RAPBN 1969/1970 & REPELITA [1]
- Presiden sudah sampaikan RAPBN 1969 – ’70’
- Djumlah Anggaran Rp. 327,4 miljar
- Untuk pembangunan Rp. 123,4 miljar
Djakarta, Kompas
DENGAN MENDAPAT perhatian penuh dari para Pimpinan dan anggauta DPR-GR serta para perwakilan asing dan undangan lainnja, Presiden Soeharto hari Selasa ini telah mengutjapkan pidato keterangannja tentang Repelita dan RAPBN 1969-1970.
Pokok2 Pidato
Isi pokok pidato Presiden terbagi pada tiga hal. jakni a. Pelaksanaan tugas Pemerintah dan penilaian keadaan tahun 1968, b. Pokok2 Rentjana Pembangunan Lima Tahun, dan c. Anggaran pendapatan dan Belandja Negara tahun 1969-1970.
Ketiga hal tsb diatas sangat erat hubungannja satu sama lain. Stabilitas politik dan ekonomi, jang hasil2 positipnja telah kita rasakan dalam tahun 1968, merupakan landasan jang kuat untuk pelaksanaan pembangunan.
Seluruh hasil penerimaan pembangunan akan dipergunakan untuk membiajai Repelita sektor pemerintah sekalipun demikian APBN (dalam hal ini APBN 1969-1970) pada hakekatnja merupakan pelaksanaan dari Repelita untuk setiap tahunnja.
Oleh karena itu APBN tahun 1969/70 mempunjai perbedaan prinsipil dengan Anggaran Belandja dan penerimaan.
Presiden djuga mengakui bahwa penundaan pelaksanaan pembangunan, dapat membawa akibat merosotnja lagi perekonomian kita.
Mulai Dibahas DPR-GR Hari ini
Dalam pada itu menurut atjara jang disusun oleh DPR-GR, keterangan pemerintah jang dibatjakan oleh Presiden mengenai RUU APBN 1969/70 beserta pendjelasan tentang Repelita 1969/70 – 1973/74 mulai Rabu ini akan dibahas oleh fraksi2 itu akan berlangsung hingga hari Sabtu dalam rapat2 siang dan malam.
Ketua DPR-GR Sjaichu sendiri menjatakan, bahwa pembahasan Repelita dan RUU APBN 1969/70 itu akan diprioritaskan dan tidak dilakukan setjara tele2. (DTS)
Sumber: KOMPAS (15/01/1969)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 237-238.