DUA PERAJIN SUMSEL MENDAPAT UPAKARTI DARI PRESIDEN
Palembang, Antara
Dua perajin tradisional di daerah Sumatera Selatan dalam tahun 1987 mendapat Upakarti (penghargaan tertinggi) dari Presiden Soeharto sebagai penghargaan atas pres tasi mereka dalam meningkatkan mutu hasil kerajinan serta sekaligus memasyarakatkannya di lingkungan industri rumah tangga.
Kedua perajin yang mendapat Upakarti dari Presiden itu adalah Ny. Sahara (perajin rotan) dan Ny. Ropiah (perajin ukiran kayu).
Ketua Himpunan Perajin Indonesia (Himpi) Sumsel, Drs. H.AL. Syamsuddin mengatakan di Palembang, Rabu, pemberian Upakarti tersebut menurut rencana dilakukan di Jakarta, tanggal 24 Agustus mendatang.
Dikatakan, pemberian Upakarti kepada dua perajin Sumsel ini akan menjadi contoh bagi perajin lainnya untuk meningkatkan mutu dan pemasaran sebagai promosi hasil kerajinan khas daerah.
Syamsuddin menilai, banyak jenis kerajinan di daerah Sumsel ini yang dapat ditampilkan sebagai promosi daerah guna mendatangkan wisatawan dan sekaligus menambah pendapatan daerah.
Dalam hubungan meningkatkan mutu hasil kerajinan di daerah ini, menurut ketua Himpi Sumsel, pada minggu ketiga bulan Desember akan dilaksanakan lomba keterampilan menganyam rotan dan menggulung benang songket.
Perlombaan ini juga sekaligus dalam rangka menyambut bulan wisata di daerah Sumsel.
Peserta yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba keterampilan menganyam rotan dan menggulung benang songket saat ini sudah mencapai 50 orang.
Dalam perlombaan ini tidak dibatasi jurnlah pesertanya, mengingat barn pertama kali dilakukan danjuga sebagai ternpat pembinaan, katanya.
Perlombaan seperti ini akan dilaksanakan setiap tahun dengan berbagai jenis keterampilan industri.
Sumber: ANTARA (09/10/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 553-554