DUTA MASJARAKAT: TUMPAS HABIS KONTRA REVOLUSIONER [1]
Djakarta, Berita Yudha
Induk Karangan harian DUTA MASJARAKAT kemarin menamai “Tumpas Habis Kontra Revolusioner” setjara pandjang lebar dan djiwanja jang progresip revolusioner mendjelaskan sekitar permohonan Partai NU untuk membubarkan PKI dan ormas2nja kepada Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno. Dikatakan a.l:
Untuk sekian kalinja republic jang kita proklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 telah dichianati oleh kaum kontra-revolusioner. Kali ini, apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”. Gerakan kontrarevolusioner ini, bukan sadja menikam republic dari belakang, melakukan terror jang luar biasa kedjamnja kepada perwira tinggi, membentuk apa jang mereka namakan “Dewan Revolusi” melainkan djuga setjara sengadja menjisihkan kepemimpinan revolusi Bung Karno.
Dari pendjelasan resmi, berdasarkan fakta2, djelaslah sudah bahwa Pemuda Rakjat dan Serikat Buruh Pekerdjaan Pemuda Rakjat dan Serikat Buruh Pekerdjaan Umum/SOBSI telah memegang sendjata setjara tidak sah dan dibagikan setjara tidak sah pula. Berdasar fakta2 pula, organ resmi PKI “Harian 30 September”. Ini tentu sadja berarti bhw. mereka membenarkan apa jang dinamakan “Gerakan 30 September” jang kontra revolusioner itu. Menjokong dan membenarkan tiap gerakan jang kontra-revolusioner adalah perbuatan kontra-revolusioner, tidak bisa tidak.
Djelaslah pula, apa sebab Partai NU dengan tegas mengadjukan permohonan kepada Presiden/Pangliam Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, agar supaja PKI dan ormas2nja serta surat2 kabar jang mendukung dan membantu apa jang dinamakan “Gerakan 30 September” dibubarkan dan dilarang terbit. Ini tentu sadja berdasar kepada kenjataan bahwa mereka telah memberikan sokongan dan bantuan kepada gerakan kontra-revolusioner itu.
Marilah seluruh Ummat Islam, berdiri teguh dibelakang pemimpin besar revolusi/pahlawan Islam dan Kemerdekaan/Presiden Sukarno, menjelamatkan republic proklamasi jg. telah kita bangun dengan darah dan airmata, menjelamatkan revolusi dan 5 Azimat Revolusi, berdjuang terus melawan semua bentuk kedzoliman dan kebiadaban nekolim dan antek2nja, berdjuang terus menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan, berdjuang terns memenuhi Amanat Penderitaan Rakjat, membantu Angkatan Bersendjata didalam tugas sutjinja menghantjurkan apa jang dinamakan “Gerakan 30 September” dan dalang2 serta antek2nja, dan senantiasa berdoa kehadirat Allah s.wt. semoga perdjuangan jang besar ini senantiasa diberiNja perlidungan serta taufik dan hidajahNja. Amin.
Sumber: BERITA YUDHA (08/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 34-35