FILIPINA DUKUNG PENGADAAN SUMBERDANA BERSAMA ASEAN BIDANG MILITER
Jakarta, Antara
Menteri Pertahanan Filipina Fidel V. Ramos menyatakan, Filipina mendukung jika ASEAN mengadakan sumber dana bersama untuk kepentingan pengadaan bahan dan pemasokan baran g-barang yang diperlukan masing-masing negara anggotanya dalam pembangunan bidang militer serta pertahanan.
Atas pertanyaan wartawan selesai mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, Ramos menambahkan, untuk mencukupi keperluan bidang pertahanan di lingkungan ASEAN mungkin bisa lebih efisien kalau barang yang dibutuhkan itu diproduksi oleh negara-negara ASEAN sendiri.
Fidel Ramos berada di Jakarta sejak Jumat malam untuk mengadakan kunjungan lima hari di Indonesia atas undangan Menhankam LB. Moerdani.
Menurut Menhan Filipina itu, tujuan utama kunjungannya di Indonesia adalah untuk mempererat hubungan erat kedua negara yang sudah terjalin selama ini khususnya di bidang militer dan pertahanan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto, atas pertanyaan Kepala Negara, Ramos sempat menjelaskan, stabilitas keamanan di Filipina kini sangat baik dibanding tiga tahun lampau.
Atas nama pemerintah Filipina, ia juga menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang dinilai telah membantu Filipina sehubungan dengan ditolaknya keinginan Front Pembebasan Nasional Moro di Filipina Selatan untuk menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Dijelaskannya bahwa suatu usul untuk memberikan status otonomi bagi Filipina Selatan atau Mindanao kini sedang dalam proses.
Kepada Presiden Soeharto, Ramos menjelaskan pula bahwa pertumbuhan ekonomi negaranya belakangan ini terus membaik, bahkan tahun lalu pertumbuhannya mencapai 6,7 persen.
Untuk tahun ini, sambungnya, pertumbuhan tersebut diharapkan bisa dipertahankan meskipun angka yang ditargetkan oleh pemerintah sedikit Iebih rendah karena ada keperluan untuk membayar hutang luar negeri.
Ketika ditanya tentang bahaya komunis di Filipina, Fidel Ramos mengatakan bahwa perkembangan komunis kini bisa dihentikan dan salah satu unsur paling penting yang berperan dalam penghentian itu adalah keterlibatan rakyat yang lebih besar.
Diakuinya bahwa keterlibatan rakyat Filipina dalam sistem hankam belum seperti di Indonesia yang lebih mapan. Untuk mencapai kondisi mapan, masih banyak informasi pendidikan yang perlu diberikan kepada kalangan pejabat daerah dan propinsi di Filipina.
Usaha terpadu yang melibatkan penduduk sipil, pihak swasta dan militer untuk menanggulangi komunis dan kriminalitas di Filipina itu, menurut Ramos, kini disebut sebagai strategi pendekatan total.
Sumber : ANTARA (13/05/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 155-156.