FIPLASIN: JANGAN PERTARUHKAN INDUSTRI BERJANGKA PANJANG

FIPLASIN :JANGAN  PERTARUHKAN INDUSTRI BERJANGKA PANJANG[1]

 

Jakarta, Antara

Kalangan industriawan plastik yang tergabung dalam Federasi Industri Plastik Indonesia (Fiplasin) mengingatkan pemerintah agar tidak mempertaruhkan industri yang berjangka panjang dalam pengupayaan efisiensi. Ketua Umum Fiplasin R. Tjipto kepada ANTARA di Jakarta Senin mengharapkan, penghapusan proteksi bagi industri hulu yang akan dilakukan pemerintah hendaknya memperhatikan tingkat kedewasaan industri itu sendiri.

Sebagaimana diketahui, Presiden Soeharto pada Sidang I Paripurna DPR/MPR tahun 1993 beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah akan menghapuskan proteksi industri hulu karena hal tersebut mengakibatkan ekonomi biaya tinggi bagi industri hilir.

Menanggapi hal tersebut, Tjipto mengatakan, pemerintah perlu menyadari bahwa tingkat kedewasaan masing-masing industri hulu itu berbeda, dan bagi yang belum mampu mandiri, penghapusan proteksi itu akan sangat berdampak negatif bagi pertumbuhannya, kata Tjipto.

Dia setuju dengan alasan pemerintah, penghapusan proteksi itu dimaksudkan untuk memacu industri yang bersangkutan mencapai efisiensi, namun penghapusan itu tidak bisa disamaratakan terhadap semua jenis industri. Khusus industri kimia, proteksi itu masih dirasa perlu karena industri sejenis memerlukan waktu panjang dalam pertumbuhannya, dan bantuan pemerintah dianggap merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan itu. Walaupun begitu, bagi industri-industri yang dikenakan penghapusan proteksi, pemerintah hendaknya melakukan secara bertahap.

“Hal itu dimaksudkan agar industri yang bersangkutan dapat mempersiapkan diri,” tegasnya. Harus Jelas Tanggapan senada terhadap rencana penghapusan proteksi industri hulu tidak hanya disuarakan oleh kalangan industri hulu itu sendiri tetapi juga pengusaha industri logam dan permesinan. Pada umumnya pengusaha tersebut menyambut baik rencana tersebut, namun kebijaksanaan yang akan diberlakukan itu harus jelas dan pemerintah harus konsekuen menerapkannya. “Penurunan bea masuk impor produk sejenis harus jelas berapa lama jangka waktu dan seberapa besar prosentase penurunannya,” kata Ketua Gabungan

Industri Pengerjaan Logam dan Permesinan (GAMMA) Ir. Achmad Kalla, beberapa waktu lalu. Walaupun industri logam dan permesinan akan mendapatkan keuntungan dari penghapusan proteksi itu, kalau tidak jelas penurunannya, industri hilir akan mengalami kesulitan dalam melakukan perencanaan produksi. (T.PE05/eu03/13.45)

Sumber:ANTARA(23/08/1993)

_________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 571-572.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.