GINANDJAR: KITA TAK PERLU MINTA BERLEBIHAN DARI CGI[1]
Jakarta, Antara
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Ginandjar Kartasasmita mengatakan, masyarakat tidak perlu menganggap sidang Kelompok Konsultasi bagi Indonesia (CGI) di Paris sebagai sesuatu hal yang khusus sekali.
“Pertemuan itu merupakan hal rutin apalagi telah berlangsung hampir 25 tahun walau dahulu dalam bentuk IGGI,” kata Ginandjar kepada pers setelah menemui Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Selasa.
CGI yang akan bersidang ketiga kalinya, akan membahas permintaan bantuan Indonesia untuk tahun anggaran 1994/95. Pada tahun lalu, Indonesia mendapat 5,1 miliar dolar AS. Sidang berlangsung tanggal 7-8 Juli.
Ketika ditanya wartawan tentang jumlah bantuan yang akan diminta Indonesia tahun ini, Ginandjar mengatakan, “Untuk tahun ini masih akan berkisar pada angka 5,1 miliar dolar AS itu, mungkin sedikit dibawah atau di atasnya.”
Ginandjar mengatakan pula Indonesia tidak perlu minta bantuan yang berlebihan dari negara atau lembaga keuangan internasional yang menjadi donornya. Ia mengemukakan yang perlu adalah mencoba mendapat bantuan lunak sebanyak mungkin sehingga jurnlah bantuan bersyarat yang lebih berat akan makin sedikit. Tiap tahun Indonesia mencoba mendapatkan kredit ekspor yang pagunya dua miliar dolar AS, bantuan CGI sekitar lima miliar dolar AS. Sementara itu, ketika ditanya tentang pinjaman luar negeri, ia menyebutkan, hingga Maret 1994 pinjaman pemerintah mencapai 55 miliar dolar AS, 36 miliar dolar AS di antaranya merupakan pinjaman bersyarat lunak. Sementara itu pinjaman swasta sekitar 35 miliar dolar sehingga total pinjaman Indonesia adalah sekitar 90 miliar dolar AS, demikian Ginandjar. (T!EU02/EU06/28/ 06/94 14:15/ru2).
Sumber: ANTARA(28/06/1994)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 289-289.