GOLKAR SIAP DENGAN CAMPAIGN MANAGERS
Pemilih2 Jang Labiel Timbulkan Pessimisme [1]
Djakarta, Sinar Harapan
Dalam menghadapi Pemilu program Golkar ialah mengadakan usaha2 untuk merombak wadjah politik ditanah air untuk menjongsong masa Indonesia modern, demikian seorang tokoh Golkar menerangkan kepada “SH”.
Tokoh tsb djuga menjinggung soal ‘eksklarasi 74’ , jaitu langkah2 menudju modernisasi jang telah dilaksanakan Pemerintah sedjak Sidang MPRS ke – IV Didjelaskan bahwa program kedua dari Golkar ini ialah mentjiptakan suatu Pemerintahan jang berani dan bersih serta merantjangkan pembinaan tenaga kerdja.
Dari seorang pembantu Presiden diperoleh keterangan bahwa sedjak tanggal 1 Maret Pemerintah tidak lagi mendjalankan politik persuasive-educative-preventive, tapi politik Pemerintah sekarang ialah mempergunakan kekuasaannja untuk tindakan2 preventive.
Cosmas Batubara sementara itu kemukakan kepada “SH” bahwa pada prinsipnja Golkar tidak menjetudjui koalisi. Namun seorang tokoh Golkar lainnja mendjelaskan bahwa kalau perlu koalisi Golkar lebih menjukai dengan Partai2 ketjil daripada jang besar.
Memperkirakan hasil jang akan ditjapai dalam Pemilu nanti seorang pemuka Golkar lainnja mengatakan bahwa “Golkar tidak mungkin mendapat kemenangan mutlak”. Seperti diketahui berita2 pers luar negeri memastikan bahwa Golkar akan mendapat suara terbanjak karena adanja “backing” dari penguasa.
Menurut tokoh itu, kalaupun Golkar bisa memperoleh 25 persen dari djumlah suara jang diperebutkan maka itu sudah merupakan suatu prestasi jang betul2 maksimal.
Hal ini didasari kenjataan bahwa tjara2 Golkar achir2 ini kalau dihubungkan dengan target jang diingini sebenarnja masih djauh dari memuaskan”.
Ia menambahkan bahwa para pemilih gambar pohon beringin masih sangat labil sifatnja dan sukar dapat diharapkan loyalitasnja.
Mengenai kemungkinan2 koalisi2 sesudah Pemilu, tokoh ini djuga mengatakan: sedapat mungkin Golkar tidak mengadakan koalisi. Tetapi bilamana perlu partai2 ketjil jg akan diadjak. Seandainja terpaksa harus mengadjak partai besar, maka NU jang akan diprioritaskan”.
Berbitjara mengenai kaderisasi, sumber tersebut menerangkan bahwa di Djateng sudah ada 150 tenaga Golkar jang selesai dilatih sebagai campaign-manager.
Atas pertanjaan lain ia menerangkan bahwa selain Cosmas Batubara jang oleh Bapilu Pusat, telah ditundjuk sebagai penghubung untuk daerah2 Sumnut, Sumbar dan Atjeh, maka David Napitupulu djuga diangkat sebagai penghubung untuk daerah Sulawesi. (DTS)
Sumber: SINAR HARAPAN (18/03/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 642-643.