HABIBIE: PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DI MADURA BISA BATAL[1]
Jakarta, Antara
Pemerintah siap mencari alternatif lain bagi pembangunan kawasan industri di Jawa Timur jika rakyat Madura menolak menjual lahan mereka kepada para pengusaha.
“Kalau mereka tidak bersedia maka kita akan mencari alternatif lainnya. Salah satu alternatifnya adalah Lamongan,”kata Menristek BJ Habibie kepada pers menjelang berlangsungnya Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekku, Wasbang dan Indag. Habibie membenarkan telah menerima surat dari alim ulama Madura yang menyatakan keberatan rakyat setempat bagi pembangunan kawasan industri di sana. Penolakan itu sudah disampaikan kepada Presiden Soeharto.
Ia mengatakan kalau harga tanah di Madura terlalu tinggi maka tidak mungkin para pengusaha mendirikan industri di sana karena harga produknya pasti menjadi mahal. Habibie menyebutkan pembangunan kawasan industri di Madura dilakukan di atas lahan yang kering untuk menghindari pembangunan industri pada kawasan subur bagi pertanian di Jawa Timur.
“Kita tidak boleh memaksa mereka jika menolak menjual tanahnya,” kata Habibie dengan tegas.
Ia mengemukakan sekalipun pemerintah Jepang telah menyatakan kesediaannya memberikan bantuan terutama untuk membangun jembatan Suramadu (Surabaya Madura- red), jika rakyat memang menolaknya maka pemerintah akan membatalkan pembangunan jembatan beserta kawasan industri di Madura itu. (T. EU02/B/EU08/ 7/09/9414:32/R B2).
Surnber: ANTARA (07/09/1994)
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 358-359.