HARI LINGKUNGAN HIDUP 1987 UTK INTROSPEKSI
Jakarta, Antara
Kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 1987 akan lebih dipusatkan untuk introspeksi (pemikiran kembali) bagaimana pelaksanaan 15 tahun gerakan lingkungan di Indonesia dan perkiraan 15 tahun mendatang.
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Emil Salim mengatakan hal itu dalam pertemuan persnya di Jakarta Jumat mengenai Hari Lingkungan Hidup tahun ini yang bertemakan “15 Tahun Gerakan Lingkungan Menuju Pembangungan Berwawasan Lingkungan.”
Semenjak pertemuan yang melahirkan gerakan lingkungan sedunia di Stockholm tanggal 5 Juni 1972, banyak sekali perubahan lingkungan yang telah terjadi dan berbagai masalah baru yang timbul. Karena itu pada Hari Lingkungan tahun ini perlu dipikirkan kembali bagaimana membuat gerakan lingkungan hidup lebih efektif, kata Emil Salim.
Introspeksi yang diharapkan dapat memberi masukan-masukan pada pemerintah itu sangat tepat dilakukan saat ini mengingat bahwa dalam beberapa bulan mendatang MPR hasil Pemilu 1987 akan bersidang untuk merumuskan GBHN 1988.
Rumusan mereka itu akan menentukan bagaimana pembangunan pada Pelita V, dan pada tahap jangka panjang pembangunan yang kedua sampai awal Abad 21.
Tanggungjawab dan tugas MPR baru nanti, menurut Emil Salim, sangat strategis karena mereka juga akan menentukan apakah lingkungan hidup dapat teramankan dan mampu menunjang pembangunan untuk selanjutnya.
Tetapi mereka tentu memerlukan masukan dan pemikiran untuk melaksanakan tugasnya, ujar Menteri.
Untuk itu, Kantor KLH akan menyelenggarakan sebuah Simposium Nasional pada tanggal 22-23 Juni di Jakarta yang akan membahas perkembangan 15 tahun ke belakang, proyeksi 15 tahun ke depan, dan langkah-langkah apa yang perlu diambil di bidang pelestarian lingkungan.
Sebagai bahan simposium, yang secara resmi akan di buka oleh Presiden Soeharto pada Hari Lingkungan Hidup tersebut, antara lain Laporan Komisi Dunia untuk Pembangunan dan Lingkungan Hidup (WCED), yang telah ditugaskan membuat strategi Dasawarsa Pembangunan IV oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Laporan WCED yang berjudul “Our Common Future” (Masa Depan Kita Bersama) itu baru akan diumurnkan secara resmi di London oleh ketuanya Ny. Gro Harlem Brundtland, yang juga Perdana Menteri Norwegia, di depan wakil-wakil anak muda dari lima benua.
“Indonesia mengirim dua anak-muda ke London, yaitu Yuni Damayanti dan Arie Hidayat dari WALHI,”kata Menteri Emil Salim.
Di tingkat daerah juga diadakan introspeksi mengenai perkembangan lingkungan hidup melalui Neraca Kependudukan dan Lingkungan Daerah (NKLD) 1986/987, yang menghimpun perkembangan keadaan di masing-masing propinsi sampai saat ini, Pemerintah juga akan memilih penyusun NKLD terbaik untuk diberi piagam penghargaan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup 1987.
Hari Lingkungan Hidup diperingati setiap tanggal 5 Juni di seluruh dunia. Tapi, Indonesia tahun ini akan memperingatinya tanggal 20 Juni, mengingat bahwa pada awal Juni itu penduduk banyak yang pulang kampung karena masih suasana Lebaran, Emil Salim menjelaskan.
Sumber:ANTARA (24/04/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 819-820