HARI SUMPAH PEMUDA DARI DAERAH KE DAERAH

HARI SUMPAH PEMUDA DARI DAERAH KE DAERAH

“Kita tidak boleh hanya pandai berslogan bertanah air satu saja, tetapi kita juga harus mampu mengembang-suburkan demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila”,

demikian Gubernur Jatim Soenandar Prijosoedarmo dalam sambutannya yang dibacakan oleh H. Soetono SH, Ketua Pengadilan Tinggi Jatim, selaku inspektur upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di halaman Gubernuran JI. Pemuda Surabaya, Rabu.

Gubernur juga mengingatkan, sebagai pemuda jangan hanya pandai berslogan berbangsa satu namun juga harus sanggup pula menegakkan demokrasi Pancasila dan nasionalisme Pancasila, serta menjunjung tinggi bahasa persatuan Indonesia dan memperkokoh kebudayaan nasional dengan sistem sosial budaya Pancasila.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini diikuti oleh segenap pejabat dari instansi pemerintah, ketiga unsur Angkatan Bersenjata dan Polri, segenap unsur organisasi pemuda dibawah KNPI, pelajar dan mahasiswa.

Dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda“, Gubernur mengajak, setiap pemuda ikut mensukseskan Pemilu 1982 sebagai arena perwujudan demokrasi Pancasila sehingga para pemuda dapat menghayati nilai2 luhur Pancasila secara gotong royong.

Di Bandung

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-53 tingkat Jabar yang berpusat di lapangan Gasibu depan Gedung Sate Jl. Diponegoro Bandung 28 Oktober 1981 berlangsung semarak dan meriah.

Ribuan pelajar dan pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti KNPI, AMPI, AMS yang mewakili tiap2 kabupaten dan Kodya se-Jabar memenuhi lapangan Gasibu tempat upacara berlangsung, sedangkan dari kelompok mahasiswa diwakili oleh Resimen Mahawarman.

Gubernur Jawa Barat H.A. Kunaefi bertindak sebagai inspektur upacara dengan komandan upacara Nani Mulyani dari Resimen Mahawarman. Pembacaan Sumpah Pemuda dilakukan oleh Ketua DPD KNPI Jawa Barat, pembukaan UUD 45 oleh wakil mahasiswa dan pembacaan teks Pancasila oleh Pramuka.

Aang Kunaefi dalam pidato singkatnya mengemukakan sumpah para pemuda Indonesia untuk bersatu nusa satu bangsa dan satu bahasa Indonesia 28 Oktober 53 tahun yang lalu telah kita nikmati setelah melalui perjuangan panjang berat dan sulit. Dan sumpah yang kita peringati sekarang itu hakekatnya merupakan asas kebangsaan yang tercermin dalam sila persatuan Indonesia sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sila2 lainnya dalam Pancasila.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-53 ini berakhir dengan penampilan 24 grup drum band mewakili 24 kabupaten dan kodya se-Jawa Barat di depan Gedung Sate. Selain gubernur dan seluruh Muspida Jabar, wakil dan anggota DPRD juga hadir para kepala Kanwil Dinas serta pejabat tinggi lainnya.

Peringatan yang sama berlangsung pula di Ibu kota kabupaten dan kodya masing2 serta di kampus-kampus.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-53 tanggal 28 Oktober 1981 diadakan di halaman Gubernur Sumatera Barat di Padang Rabu pagi dihadiri oleh segenap unsur-unsur pemuda, pelajar/mahasiswa, pramuka, anggota Korpri dan ABRI.

Upacara diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih dan mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang telah tiada dipimpin oleh inspektur upacara Gubernur Ir.Azwar Anas.

Sepasang pemuda berseragam mahasiswa dan Pramuka membacakan teks Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kemudian dilaajutkan dengan pembacaan keputusan Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928.

Di belakangnya berjejer dua baris barisan Bhinneka Tunggal Ika mengenakan pakaian daerah dari seluruh daerah/suku bangsa di Indonesia. Mereka saling berpegangan tangan, perlambang persatuan seluruh pemuda Indonesia.

Gubernur Ir. Azwar Anas dalam amanatnya mengatakan, kita patut menghargai dan mengenang jasa pemuda2 Indonesia di masa lalu yang di dalam suasana terbelenggu penjajahan berjuang untuk mencapai kemerdekaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan segenap bangsa Indonesia.

Dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-53 itu telah dilakukan pula ziarah dan peletakan karangan bunga di Makam Almarhum Mahaputera Bangsa Prof Muh. Yamin di Talawi oleh wakil2 pemuda Sumatera Barat.

Imbauan Gubernur

Panasnya situasi politik menjelang Pemilihan Umum, jangan sampai meretakkan persatuan nasional, demikian imbauan Gubernur Riau H. Imam Munandar.

Imbauan itu dikemukakan Gubernur ketika bertindak sebagai inspektur upacara pada acara apel bendera peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-53 di halaman kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, Rabu.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga minta semua pihak untuk selalu mengamalkan isi P-4 supaya dapat mengendalikan diri dari situasi panas tersebut.

Sumpah Pemuda inilah sebagai suatu ilham patriotisme bagi bangsa Indonesia dan apa yang diperbuat generasi muda sekarang, hendaknya jangan terlepas dari semangat generasi muda 1928, demikian Gubernur Imam Munandar.

Upacara apel bendera Peringatan Sumpah Pemuda ke 53 di Ibu kota Propinsi Riau, selain di halaman kantor gubernur itu, juga dilaksanakan di semua kantor instansi pemerintah dan swasta.

Suasana Kota Pekanbaru pada hari bersejarah itu ditandai cuaca redup, udara sejuk dan hampir tidak kelihatan wajah matahari. Beberapa malam terakhir ini Kota Pekanbaru terus disiram hujan lebat, sehingga beberapa bagian jalan protokol kota ini masih tampak digenangi air.

Menentukan Jalan Sejarah

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bukanlah suatu impian yang hampa tetapi telah dibuktikan oleh sejarah Indonesia, bahkan turut menentukan jalannya sejarah bangsa dan negara Indonesia.

Gubernur KDH Istimewa Aceh Hadi Thayeb mengatakan pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober di Banda Aceh, tidak ada satu orang pun yang dapat membantah, dan tidak ada ahli sejarah yang tidak setuju bahwa Sumpah Pemuda merupakan prinsip mempersatukan Bangsa Indonesia, yang ingin bernaung dalam satu negara, berbicara dalam bahasa yang sama, Bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 mempunyai arti yang sangat penting dalam perjalanan hidup Bangsa Indonesia terutama dalam mengikis serta mengaburkan sifat2 kesukuan dan kedaerahan, menuju ke satu arah yang bulat yaitu Bangsa Indonesia.

Gubernur mengharapkan, negara RI yang pernah dicita-citakan oleh pemuda dan pemudi dalam tahun 1928 akan tetap berdiri tegak karena kita memiliki warisan budaya nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya.

Paham kebangsaan yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, bukanlah paham kebangsaan yang sempit, tetapi sebaliknya berusaha memupuk saling pengertian yang damai antara bangsa di seluruh dunia.

Sederhana

Hari Sumpah Pemuda ke 53 daerah Bali, Rabu, diperingati dalam suatu apel bendera dengan inspektur upacara Gubernur Bali Ida Bagus Mantra di lapangan Puputan Badung.

Upacara yang berlangsung secara sederhana itu diikuti sepuluh peleton pelajar SLTP, sepuluh peleton pelajar SLTP, lima peleton pemuda, lima peleton Pramuka, KORPRI dan ABRI serta pejabat-pejabat teras di daerah ini.

Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dengan menggunakan peci warna hitam pada kesempatan itu mengatakan, sumpah pemuda yang dicetuskan 53 tahun yang lalu mengandung titik-titik kekuatan untuk membentuk persatuan dan kesatuan.

Selain itu juga mengandung pertumbuhan hidup dengan kepribadiannya yang dapat dikembangkan serta dilestarikan demi terwujudnya pembangunan manusia Indonesia.

Seirama dengan hakekat sumpah pemuda bangsa Indonesia khususnya masyarakat di daerah ini dapat mengevaluasi pelaksanaan pembangunan yang telah dicapai selama ini untuk meningkatkan pembangunan selanjutnya.

Pembangunan yang dicapai selama ini hendaknya mampu menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial budaya, agama dan bidang pertahanan keamanan guna mendorong pertumbuhan kekuatan manusianya secara baik, katanya.

Upacara tersebut diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang olah raga dalam menyambut HUT Sumpah Pemuda ke 53 di daerah ini.

Mempersatukan

Wakil Gubernur/KDH Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam VIII menegaskan, Parpol dan Golkar yang ada sekarang ini, bukan memecah belah dan mengkotak-kotakkan kita, tetapi mempersatukan kita semua.

Karena, baik PPP, PDI maupun Golkar, ketiga-tiganya berdasarkan ideologi politik yang sama, Pancasila dan UUD 1945, katanya pada upacara peringatan Sumpah Pemuda ke 53 tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dipusatkan di alun-alun Kota Wonosari, Gunung Kidul, Rabu.

Dari cetusan Sumpah Pemuda tahun 1928, kemudian sampai kepada rumusan Pancasila, sebagai suatu kesepakatan nasional atau janji luhur bangsa Indonesia telah mendasari berdirinya negara kesatuan Indonesia.

Menandai peringatan Sumpah Pemuda yang diikuti barisan pemuda dan pelajar, bukan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.

Seusai upacara Wagub/KDH Paku Alam VIII menyerahkan piala dan penghargaan kepada pelajar berbagai sekolah lanjutan pertama dan atas yang keluar sebagai pemenang dalam lomba baris berbaris memperingati sumpah pemuda.

Di Gunung Kidul

Bupati/KDH Gunung Kidul Ir. R. Darmakum Darmokusumo dan Ketua DPRD Bintardjo ketika dihubungi mengatakan sangat puas atas upacara peringatan sumpah pemuda tahun ini yang dipusatkan di Gunung Kidul.

Pemuda sebagai harapan bangsa dan juga harapan bagi Gunung Kidul pada masa datang, akan makin dirasakan, betapa besar tanggung jawab dan peranan mereka dalam ikut menyukseskan pembangunan nasional maupun daerahnya, demikian Bupati Darmakum.

Jangan Munafik

Sebagai pemuda harus selalu menunjukkan sikap yang tegas teratur dan terarah, agar jalan hidup dapat dilakukan sesuai dengan rencana.

Pemuda harus memperlihatkan sikap jelas dan tidak munafik. Kalau perjuangan mau sukses, maka miliki sifat-sifat terpuji. Jadi pemuda jangan hanya berani ngomong, tapi tidak berani bertanggung jawab”, demikian Gubernur Bengkulu mengemukakan hal itu di hadapan ribuan pemuda Bengkulu yang menghadiri apel peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 53 di halaman kediaman Gubernur Bengkulu, Rabu.

“Perhatikanlah sikap dan jiwa besar pemuda-pemuda pada tahun 1928 dan 1945 yang memperjuangkan Republik Indonesia merdeka tanpa memandang pamrih. Mereka berjuang dengan penuh semangat dan kegagahan yang mereka miliki,” katanya.

Pemuda yang dikenal angkatan 66 berjuang menumpas kelaliman pemerintahan Orde Lama, sehingga akhirnya mencapai tujuan karena arah yang jelas dan sikapjiwa yang besar, Bapak Pembangunan.

Sebelumnya, generasi muda Propinsi Bengkulu yang tergabung dalam AMPI, KNPI, MKGR, Kosgoro, HMI, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhamadiyah, pelajar mahasiswa dan Pramuka mengusulkan kepada MPR RI hasil Pemilu 1982, agar menetapkan Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Bapak Pembangunan Nasional. Juga mengusulkan agar MPR RI hasil Pemilu 1982, memilih kembali Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Presiden RI masa jabatan 1983-1988. Pernyataan tersebut dibacakan Sekretaris KNPI Propinsi Bengkulu Zainuddin Yasul.

Kerja Bakti

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 53 di Manado, Senin dilakukan dengan kerja bakti massal yang dipimpin langsung oleh Wali kota Manado A.A. Pelealu.

Kerja bakti massal tersebut mengambil lokasi instansi2 pemerintah dan swasta dengan membersihkan saluran2 air/got. Selain itu juga jalan2 dan lorong2 serta halaman kompleks2/sekolah dan rumah2 ibadah di Kota Manado.

Sebelumnya, Minggu subuh Wali kota. Manado meminpin gerak jalan pagi sehat yang diikuti anggota2 Korpri dari instansi2 pemerintah dan Darma Wanita sampai tingkat kelurahan serta masyarakat umum.

Wawasan politik

Pada hakekatnya, cita2 yang dikandung Sumpah Pemuda memuat wawasan politik danbudaya yang sangat luas jangkauannya.

Hal itu ditekankan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Oddang dalam sambutannya memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 53 pada apel bendera di depan pejabat­pejabat pemerintah, tokoh pemuda dan undangan di lapangan Karebosi Ujungpandang, Rabu. Ikut dalam peringatan itu peleton satuan ABRI, pegawai, pelajar, mahasiswa dan kelompok pemuda.

Kata Gubernur, kedalaman arti Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu dapat di rasakan bila dikaji sedalam-dalamnya inti sumpah itu sebagai pernyataan tegas mengenai tekad persatuan Indonesia, sebagaijawaban mencapai cita-cita Indonesia Merdeka.

Peringatan Sumpah Pemuda di Ujungpandang dilakukan di kantor2 pemerintah dan sekolah-sekolah, dengan berbagai acara pertandingan olahraga dan kesenian.

Bukan Pengekor

Ciri generasi muda Orde Baru harus diwarnai jiwa dan semangat kepeloporan dalam segala bidang pembangunan, bukan menjadi pengekor yang hanya tahu menerima saja.

Gubernur Kalimantan Timur Ery Soepardjan mengatakan hal itu dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda 1981 di lapangan parkir Gelora Segiri, Samarinda, Rabu.

Sejak zaman lalu pemuda Indonesia selalu mengambil peranan penting yang sangat menentukan keberhasilan perjuangan dalam usaha menegakkan nilai2 luhur bangsa dan negara.

“Gaung Sumpah Pemuda masih segar berkumandang mewarnai jiwa dan tekad yang kokoh dari pemuda Indonesia,” kata Gubernur.

Menyinggung usaha pencapaian pembangunan nasional, ia mengatakan, hal itu merupakan suatu perjuangan tersendiri yang sejak sekarang maupun pada masa mendatang merupakan hak dan kewajiban generasi muda sebagai pelopor pembangunan.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda sesungguhnya lebih banyak tergantung daripada generasi muda itu sendiri. Oleh karena itu setiap usaha pembinaan, generasi muda harus diletakkan sebagai obyek sekaligus subyek.

Soepardjan mengingatkan, masa depan adalah milik generasi muda. Namun disadari, masa depan itu merupakan kelanjutan dari rasa sekarang. Oleh sebab itu, keikutsertaan generasi muda untuk menjawab tantangan yang dihadapi pada masa sekarang tidak perlu ditunda sampai hari esok.

Sumpah Pemuda merupakan pemyataan politik yang tegas mengenai tekad persatuan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan, sebagai landasan perjuangan dengan puncak dari pembinaan kesatuan itu, adalah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Gubernur Jambi Masjchun Sofwan SH mengemukakan hal itu pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 53, Rabu, di alun-alun Telanaipura, Jambi.

Tanpa adanya persatuan dan kesatuan seluruh bangsa dengan satu dasar ikatan yang kuat, sebagaimana isi Sumpah Pemuda, jalannya sejarah bangsa mungkin akan lain dari apa yang diterima dan dinikmati sekarang, kata Gubernur.

Sumpah Pemuda berhasil meletakkan kerangka dasar yang harus diisi dalam pembangunan bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila, kata Masjchun Sofwan.

Hasil Perjuangan

Gubemur Sumsel H. Sainan Sagiman mengatakan sumpah pemuda merupakan hasil perjuangan pemuda Indonesia dan menjadi karya agung dan monemental demi kelangsungan perjuangan bangsa.

Hal itu dikemukakan Gubernur di hadapan para pemuda, pelajar mahasiswa, karyawan, pramuka dan lainnya pada apel peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 53 di halaman kantor Pemda Tingkat I Sumsel di Palembang, hari Rabu, 28 Oktober.

Apel tersebut dihadiri unsur pimpinan daerah tingkat I, para pejabat teras instansi dinas danjawatan, sipil militer, serta pemuka masyarakat lainnya di daerah ini.

Selanjutnya dikemukakan, sekarang ini persatuan dan kesatuan kita harus diperkokoh lagi dengan kesatuan pandangan hidup dalam satu kesatuan dasar negara R Iyaitu Pancasila.

Untuk dapat menghayati dan mengamalkan Pancasila secara tepat kita memiliki kesatuan pegangan, yaitu pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, Eka Prasetya Pancakarsa.

Lebih lanjut dikatakan Gubernur Sainan, dengan berpedoman kepada Pancasila itu, maka kita menentang sukuisme atau daerahisme, karena hal itu jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila yang menghendaki kesatuan Indonesia.

Kita juga menentang rasialisme dan penjajahan karena hal itu bertentangan dengan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab yang menjadi sila dari Pancasila.

Karena itu kita harus menghayati dan mengamalkan semangat Pancasila secara bulat dan utuh, agar tidak terbius pada idiologie lain, demikian Gubernur Sumsel.

Di Metro

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Metro di Yosodadi Selikur (Lampung Tengah) dalam rangka menyongsong dan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 53 tahun 1981, mengadakan “Pekan Sumpah Pemuda”.

Pimpinan SMA Negeri Metro Mas Agus Muhammad Nur menjelaskan pada “Antara” di Metro, tema peringatan tahun ini “Meningkatkan kreativitas siswa dalam rangka mewujudkan jiwa Sumpah Pemuda”.

Untuk mengisi kegiatan itu, siswa dan guru mengadakan lomba lari 40.000 meter yang diikuti 300 peserta lebih. Mengadakan lomba pidato, lomba baca puisi yang dikarang siswa sendiri dengan judulnya bebas tapi tidak menyimpang dari tema kepahlawanan.

Di Semarang

“Perlu toleransi yang tinggi antar kelompok pemuda, perlu diwujudkan kreativitas pemuda yang tinggi dan kepribadian yang mantap, perlu dihilangkan sifat-sifat feodalisme dan perlu keterbukaan pemuda dan sikap-sikap rill yang simpatik”.

Demikian saran diskusi panel kepemudaan yang diselenggarakan senat mahasiswa Akademi Publisistik Pembangunan Dipanegara (APPD) Semarang, Selasa, dalam rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 53.

Diskusi ini diikuti mahasiswa dari perguruan-perguruan tinggi di Semarang dan APPD, wakil-wakil pemuda di Jawa Tengah dan Semarang, dengan tema “apa yang dicari pemuda masa kini dan akan datang dalam tanggung jawabnya atas kehidupan bangsa dan negara”.

Para pemuda, menurut diskusi, perlu bekal dedikasi yang tinggi, punya integritas moral Pancasila yang tinggi, tanpa mementingkan motivasi pribadi. Para pemuda perlu meningkatkan sifat tanggap terhadap aspirasi masyarakat, tangguh memperjuangkan aspirasi rakyat dan trengginas dalam tindakannya.

Dalam bidang perrnasalahan, diskusi menyimpulkan, dirasa masih adanya kekurangan Informasi tentang keinginan pemuda yang harus dicapai. Kurang adanya idealisme terhadap pemuda, pendidikan yang bisa menjangkau seluruh lapisan sehingga keinginan maupun idealisme dapat dipahami oleh masyarakat dan pemuda khususnya.

Di samping menyelenggarakan diskusi senat mahasiswa, APPD Semarang dalam rangkaian menyambut Hari Sumpah Pemuda 1981, juga mendapat ceramah dari Ketua Umum PWI Pusat Harmoko dan Porseni lokal APPD. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (29/10/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 618-626.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.