HARUS TIBA SAATNYA INDUSTRI MANUFAKTUR KITA BERSAING DENGAN NEGARA MAJU

HARUS TIBA SAATNYA INDUSTRI MANUFAKTUR KITA BERSAING DENGAN NEGARA MAJU[1]

 

Jakarta, Business News

Presiden Soeharto pada pembukaan Pameran Rakomas Ristek XI dan Pameran Ristek 93 mengatakan, harus tiba saatnya nanti bahwa Industri manufaktur yang padat modal dan sarat teknologi yang kita miliki juga mampu bersaing dengan Industri sejenis dari negara maju. Dengan demikian kita akan dapat memanfaatkan sumber-sumber daya alam kita secara lebih optimal dan mengubah masyarakat kita menjadi masyarakat Industri. Kita sadari, masyarakat adil dan makmur yang kita cita-citakan tidak bisa lain kecuali berupa masyarakat yang memiliki Industri kuat dengan dukungan pertanian yang tangguh.

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang selama ini kita laksanakan telah berhasil memajukan tingkat kecerdasan masyarakat. mengembangkan kemampuan bangsa serta ikut mendorong proses pembaharuan kehidupan masyarakat bangsa dan negara kita. Namun perkembangan iptek yang makin pesat, persaingan antar bangsa yang makin ketat serta dampak arus globalisasi yang makin meluas, menuntut pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan iptek secara lebih tepat, cepat dan cermat serta bertanggung jawab. Hanya dengan semuanya itu kita akan dapat memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera.

GBHN 1993 memberi arah agar kita lebih giat lagi dalam meningkatkan kemampuan dalam menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab tantangan jaman yang terus bergerak makin dinamis dan bertambah rumit. Untuk itu, program-program pembangunan Iptek harus kita arahkan untuk mempercepat proses pembangunan, peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa, meningkatkan produktivitas dan efisiensi memperluas lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu sumber daya manusia yang berkualitas, penataan sistem kelembagaan serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai. Ini berarti kita harus membangun manusia Indonesia yang berkualitas dan sekaligus membangun masyarakat Indonesia yang berkualitas pula.

Karena itu, kita harus memandang dan memecahkan masalah-masalah pembangunan dari berbagai segi secara terpadu, tidak hanya dari satu segi saja. Pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan dan pemecahan masalah manusia dari satu segi tidak pemah akan memuaskan. Manusia memang bersifat kompleks sehingga usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dan kualitas masyarakat harus dilakukan secara terpadu dan berbagai segi. Karena itu pendekatan riset dan teknologijuga harus kita lakukan dari berbagai segi.

Dalam meningkatkan kemampuan kita untuk menguasai dan memanfaatkan Iptek, kita memang boleh dan bahkan perlu belajar dan mengambil nilai-nilai lain dari luar. Namun nilai-nilai dari luar itu tidak boleh sampai memsak kepribadian kita sendiri. Nilai -nilai dari luar itu harus kita saring baik-baik sebelum kita gunakan dalam memperkuat dan memperkaya nilai-nilai yang kita anggap luhur adi.

Rakomas dan Pameran Ristek kali ini terasa makin penting karena tahun depan kita akan memulai melaksanakan Repelita VI yang merupakan tahap awal Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun kedua. Telah menjadi tekad kita agar dalam PJPT II itu kita jadikan era kebangkitan nasional kedua. Dalam masa inilah kita bertekad untuk menempatkan bangsa kita sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Kita memang tidak ingin terus menerus berada di peringkat bawah dalam jajaran bangsa-bangsa. Karena itu kita harus dapat mengembangkan dan mengerahkan kemampuan kita yang sebesar-besarnya. [Ar]

Sumber: BUSINESS NEWS ( 21/05/1993)

_____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 810-811.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.