HASIL RAPAT PARA PANGLIMA MILITER SE-DJAWA MASALAH UTAMA MASIH TETAP PENUMPASAN SISA-SISA G-30-S/PKI
- Masjarakat diharap menerima kembali tahanan2 G30S/PKI jang sudah dibebaskan
- Paket Lebaran untuk para pradjurit [1]
Djakarta, Kompas
Panglima Kodam Djaya Majdjen Makmum Murod membenarkan bahwa kurang lebih 3 bulan jang lalu seorang anggota lokal staff sebuah perwakilan di negara asing telah ditahan oleh alat negara. Sedang mengenai terlibatnja beberapa kantor perwakilan negara2 Arab di Djakarta dalam sisa2 G- 30-S- belum diperoleh laporan.
Keterangan Makmum Murod itu diberikan dalam konferensi persnja hari Sabtu di Tjibogo, Tjipayung selesai rapat para Panglima Daerah Militer Se-Djawa, Panglima Kostrad dan dan Komandan Puspassus RPKAD dari tanggal 10 s/d 13 September jang lalu.
Selaku ketua rapat Makmun Murod menegaskan kembali kesimpulan rapat para panglima se-Djawa itu jakni penumpasan G30S/PKI sebagai masalah utama jang mengantjam negara dan bangsa. Bahkan menurut Pangdam VIII Brawidjaja Majdjen Jassin “selama masih ada gerakan komunis internasional, antjaman komunisme bangsa Indonesia tetap ada”.
Dapat ditambahkan rapat telah menghasilkan berbagai keputusan dalam bidang pertahanan keamanan, bidang tugas tentara pengawalan politik dan bidang kesedjahteraan pradjurit.
Kegiatan Perang Urat Sjaraf
Rapat berkesimpulan bahwa garis strategis G-30-S/PKI masih tetap ”Tri Pandu Pantja” pembangunan partai lembah perdjuangan tani bersendjata dan pembangunan front pembangunan revolusi. Sedang garis titik perdjuangan jang diutamakan adalah kegiatan perang urat saraf sadja.
Untuk menghadapi itu maka rapat memutuskan untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam operasi perumusan jang sebagian besar dan dititik beratkan pada operasi intel, operasi teritorial dan kalau perlu operasi tempur.
Objek2 vital di seluruh Pulau Djawa akan didjaga ketat dan pembersihan terhadap sisa G-30-S/PKI akan terus dilantjarkan pada semua aparatur negara dan bangsa.
Dalam bidang teritorial/sospol para panel ia menjatakan perlunja peningkatan dan tugas jang lebih mengarah pada pendukungan bidang Hukum.
Peningkatan Kesejahteraan Pradjurit
Dalam bidang kesejahteraan pradjurit, rapat memutuskan untuk mengadakan usaha2 menudju kehidupan para pradjurit, baik bagi para mereka jang masih aktif maupun jang akan mengakhiri tugasnja.
Menghadapi lebaran jang sudah mendekat ini, diharapkan dapat dibagi2kannja paket Lebaran tepat pada waktunja.
Suatu latihan kerdja djuga akan diadakan untuk mempersiapkan anggota2 jang akan diadakan untuk mempersiapkan anggota2 jang akan dipensiun atau bebas tugas karena usia (UBT).
Latihan untuk memberikan keachlian kerdja itu meliputi bidang2 pertanian, peternakan, perikanan, dan pertukangan.
Dengan demikian diharapkan para anggota jang bebas tugas itu dapat mentjari nafkah sesuai dengan kemampuannja masing2.
Diputuskan pula, bahwa kegiatan organisasi purnawirawan jang ada di daerah2 akan diberikan bimbingan.
Diharapkan Masjarakat Menerima Tahanan Gol. C
Mengenai tahanan gol. C jang dalam waktu dekat akan dibebaskan, Panglima Makmum Murod menjatakan, agar masjarakat mau menerima kembali.
Sebab bagaimanapun djuga mereka itu adalah warga negara Indonesia jang bebas merdeka ditengah2 masjarakat.
pada itu Panglima Brawidjaja Majdjen M Jasin jang juga hadir menjatakan atas pertanjaan mengenai penggranatan di Surabaya “tunggu sadja dulu sampai jang menggranatnja tertangkap”.
5 Orang jang ditangkap baru2 ini “baru diperkirakan kita tak boleh begitu sadja menuduh”.
Dapat ditambahkan Rapat Para Panglima se-Djawa – Pangkostrad serta Dan Puspassus itu ditutup pada hari Sabtu djam 10.00 pagi.
Dan untuk pertama kalinja telah diundang hadir Muspida Djaya dan Djabar dalam atjara penutupan. Sedang pada pembukaan rapat itu hadir pula Deputy Operasi Pangad Majdjen Tjokrodiputra, Assiten I Pangad Majdjen Sultan Juwono dan Wakil Assisten VI Brigjden Umar Said, Tempat rapat di wisma didjaga sangat ketat oleh “Djanggo2 Kodam V/Djaya”. (DTS)
Sumber: KOMPAS (15/09/1969)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 386-388.