HASIL SU V MPRS TIDAK PERLU DI PERDEBATKAN

HASIL SU V MPRS TIDAK PERLU DI PERDEBATKAN [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Dalam amanatnja pada pembukaan Konggres Nasional ke-II LVRI (Legiun Veteran RI), Senin siang di gedung Basket Senajan, Presiden menjatakan bahwa dengan menilai hasil2 SU MPRS berdasarkan kepentingan rakjat banjak itu pada hakekatnja adalah demi kemenangan orde baru. Ditegaskan, bahwa apa jang belum dihasilkan oleh SU ke-V MPRS baru2 ini tidak boleh dipertentangkan dan diperdebatkan dalam masjarakat, dan dalam menilai hasil2 itu kita harus memakai ukuran jang sama jaitu demi keselamatan Pantjasila, bangsa dan negara.

Presiden Soeharto selandjutnja membantah anggapan jang menjatakan, bahwa SU V MPRS gagal dan karenanja ia menjerukan kepada seluruh masjarakat untuk melaksanakan hasil2 keputusan SU MPRS ke-V dgn konsekwen.

Kongres NasionaI ke-II LVRI ini jang dibuka oleh Menteri Transved Letdjen. M. Sarbini, akan berlangsung sampai dgn tgl. 25 April jad. dan diikuti oleh 993 peserta dari 23 tjabang LVRI diseluruh Indonesia disamping wakil2 veteran dari negara2 Asia.

Presiden Soeharto pada kesempatan itu telah disematkan lentjana veteran “Carya Dharma” oleh Ketua OC Kongres Laksamana Muda (L) O.B. Sjaaf jg dipersembahkan oleh perutusan Riau, demikian pula Ibu Tien Soeharto jang disematkan oleh Ibu Ema Djajadiningrat.

Kepada Ketua MPRS Djenderal Nasution telah diberikan sebuah vandel Veteran oleh Letdjen Sarbini. Sebelum amanat Presiden Soeharto memberikan sambutannja Ketua OC Laksda (laut) O.B. Sjaaf, Ketua Kehormatan OC Majdjen. KKO. AH. Sadikin dan Menteri Letdjen Sarbini.

Selandjutnja Presiden menjerukan kepada kaum veteran dan seluruh bangsa Indonesia untuk berpegang teguh pada Pantjasila dan UUD 45 jang merupakan prinsip2 bangsa indonesia dan merupakan kewadjiban dari veteran dan segenap bangsa Indonesia itu untuk tetap mempertahankannja ” Kita harus sadar bahwa Pantjasila bukan hanja dasar negara setjara formil sadja, tapi djuga merupakan djaminan objektif untuk dapat membawa rakjat ke arah masjarakat adil makmur berdasarkan Pantjasila”, demikian al. Presiden. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (16/04/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 36-37.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.