IBU TIEN PERESMIAN HOTEL ARYADUTA HYATT DKI
Jakarta, Antara
Ny. Tien Soeharto mengatakan, Jakarta sebagai pintu gerbang utama masuknya wisatawan asing memerlukan hotel bertaraf internasional dengan kapasitas memadai.
“Semakin maju dan terbukanya bangsa Indonesia, akan semakin banyak orang asing yang akan berkunjung ke Indonesia”, kata Ny Tien Soeharto ketika meresmikan pembaruan dan perluasan Hotel Aryaduta Hyatt di Jakarta Senin. Menurut istri Kepala Negara Indonesia itu, kepariwisataan disamping penggerak pembangunan, juga merupakan sarana ampuh untuk memupuk saling pengertian dan persahabatan antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain, katanya.
Kegiatan kepariwisataan, menurut Ny Tien, merupakan rangkaian panjang dan luas dari berbagai kegiatan mulai dari biro-biro perjalanan, pengangkutan, pemanduan, hotel, restoran sampai kerajinan rakyat.
Sementara itu Menparpostel Achmad Tahir dalam sambutannya antara lain mengatakan, pembaruan dan perluasan hotel ini merupakan upaya yang berarti untuk siap menampung peningkatan arus wisatawan dalam dan luar negeri dalam kurun waktu Repelita V.
Menparpostel yakin, dengan peningkatan arus wisatwan itu sekaligus juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pariwisata Indonesia. Peningkatan dalam jasa pariwisata, keamanan, ketertiban dan keramahan masyarakat akan mewujudkan harapan Presiden Soeharto, yaitu menjadikan sektor pariwisata menjadi andalan penghasil devisa nomer dua setelah minyak, tambahnya.
Dengan adanya pembaruan dan perluasan, hotel yang memiliki kamar sebanyak 341 buah, sementara bangunan lama dan bangunan barunya tetap berlantai 17.
Hotel yang terletak di Jalan Prapatan Jakarta Pusat ini sebelum diadakan renovasi hanya memiliki 214 buah kamar. Aryaduta lama yang berdiri di atas tanah seluas 5.000 meter persegi ini, setelah direnovasi membutuhkan kembali tanah seluas 3.000 meter, sehingga luas tanah seluruhnya 8.000 meter persegi.
Aryaduta yang kini mampu menampung sebanyak 340 kendaraan itu menyediakan beberapa restoran antara lain Teratai, Shima, dan Le Parisien.
“Gagasan renovasi ini sebenarnya sudah ada sejak 1980, namun gagasan itu baru bisa diwujudkan tahun 1985”, kata Dirut PT Hotel Prapatan (pengelola Hotel Aryaduta Hyatt) Nyonya Herawati Diah.
Dikatakan, dengan dilakukannya renovasi hotelnya kini siap untuk menjadi hotel berbintang lima. Di samping beberapa menteri Kabinet Pembangunan IV dan para duta besar negara sahabat, tampak hadir dalam kesempatan itu President Hyaat International Corporation dan wakilnya.
Sumber: ANTARA (07/12/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 588-589