IBU TIEN SOEHARTO HARI INI MENERIMA ADHI KARYA WANODYATAMA

IBU TIEN SOEHARTO HARI INI MENERIMA ADHI KARYA

WANODYATAMA[1]

 

Jakarta, Media Indonesia

Ibu Tien Soeharto hari ini akan menerima penghargaan Adhi Karya Wanodyatama dari Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dan akan diserahkan langsung oleh Meneg UPW Ny Mien Sugandhi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Taman Mini Indonesia Indah ke-19.

Meneg UFW Ny Mien Sugandhi mengemukakan penghargaan itu diberikan mengingat jasa-jasa Ibu Tien Soeharto baik sebagai ibu rumah tangga maupun istri pendamping suami, ibu dari anak-anaknya.

“Bagaimana Ibu Tien melaksanakan tugas sebagai ketiga fungsi tersebut termasuk segala ide dasar yang akhirnya merupakan karya nyata berupa Taman Mini Indone­sia Indah (TMII),” jelasnya seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Senin.

Selain itu, menurut Ny Mien, Ibu Tienjuga sangat peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang kemudian diwujudkan dengan membangun Taman Remaja, RS Bersalin Harapan Kita, Perpustakaan Nasional, panti-panti asuhan.

Ny Mien mengakui bahwa penetapan kriteria ini sebelumnya memang ditetapkan melalui perdebatan, tetapi akhirya diterima oleh semua wanita Indonesia termasuk Kowani yang menjadi payung dari 70 organisasi wanita nasional.

Penghargaan ini, ujarnya, merupakan yang tertinggi yang diberikan kepada wanita Indonesia.  “Mungkin tidak akan ada lagi penghargaan serupa ini,”tambahnya. Namun, ungkapnya, Ibu Tien menyatakan tidak bisa menerima penghargaan ini kalau belum dilaporkan kepada Kepala Negara. Sebab itu, tuturnya, penghargaan ini akan diberikan bertepatan dengan HUT TMII ke-19 pada 20 April. Ny Mien menjelaskan pada awal berdirinya TMII memang banyak mendapat kecaman namun kini terbukti bisa diterima oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai aset nasional.

TMII ini, ungkapnya, kini sangat penting artinya bagi generasi rnuda dalarn upaya membangun mental dan spiritual dan memupuk kecintaan pada Tanah Air. Pada kesempatan itu, Meneg UPW juga melaporkan bahwa Presiden akan membuka Konferensi Wanita Asia Pasifik Tingkat Menteri pada 7 Juni di Istana Negara. Konferensi ini akan berlangsung hingga 14 Juni. Pada konferensi itu, jelasnya, Indonesia akan mencuatkan masalah kernitraan dan kemandirian wanita sehingga bisa menjadi deklarasi dari Jakarta Message. Dia mengharapkan kernitraan wanita Indonesia bisa lain dari yang lain yaitu tetap mencintai pria, tetapi tidak sampai dilecehkan. “Jangan dikira kalau kaum bapak menyeleweng, kaum wanita tidak bisa membalasnya, “tandasnya. Menurut dia, wanita itu kodratinya memang wanita tetapi tidak mau dilecehkan. “Martabat wanita itu bagai kristal”. (Rid/Ros)

Sumber: MEDIA INDONESIA ( 20/04/1994)

_____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 768-769.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.