Presiden Soeharto:
IDI HENDAKNYA BERANI MELAKUKAN KOREKSI
Presiden Soeharto menegaskan, Ikatan Dokter Indonesia hendaknya mampu dan berani melakukan koreksi serta harus bertindak tegas terhadap dokter yang melanggar kode etiknya sendiri. Apabila hal itu tidak dilakukan jelas akan menurunkan citra masyarakat terhadap kemuliaan pengabdian dokter kepada sesama manusia dan kemanusiaan.
Hal itu ditandaskan Kepala Negara kemarin, ketika secara resmi membuka Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II di Istana Negara. Mukernas akan berlangsung selama 3 hari di Hotel Hirizon, Jakarta.
Dikemukakan Presiden, dengan semakin kompleknya kehidupan dalam masyarakat, kode etik kedokteran perlu dijabarkan lebih jelas lagi. Dengan demikian, para dokter akan lebih mudah menghayati, dan masyarakat lebih mudah mengetahui kode etik tersebut.
Dalam kaitan itu pula, Kepala Negara minta agar para dokter benar-benar menghayati dan mengamalkan kode etik profesinya. Sebaiknya masyarakat juga hendaknya menyadari bahwa dalam melaksanakan tugasnya para dokter kadangkadang dihadapkan pada situasi di luar kemampuan manusia. (RA)
…
Jakarta, Suara Karya
Sumber : SUARA KARYA (15/12/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 636.