IND AUSTRIA BANGUN PABRIK KERTAS DI PAKISTAN
Jakarta, Antara
Pabrik Kertas Leces (Indonesia), Klockner Stadler Hurter dan Voest Alpine (Austria), telah sepakat mendirikan pabrik pulp dan kertas tulis cetak, dengan menggunakan bahan baku bagasse (ampas tebu) di Pakistan.
Memberi keterangan seusai diterima Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, Menteri Perindustrian, Hartarto mengatakan, penandatanganan kesepakatan kerjasama tersebut dilakukan pekan lalu (15 Oktober).
Dikatakan, pihak PT. Kertas Leces dalam kesepakatan itu antara lain dinyatakan bertanggungjawab pada rancang bangun dan perekayasaan dasar, bantuan manajemen untuk optimasi pabrik, efisiensi, pemantapan dan peningkatan mutu, serta perawatan pabrik.
Selain itu, PT. Kertas Leces bertanggungjawab dalam hal alih teknologi pembuatan pulp dan kertas dari bagasse, karena teknologi pembuatan pulp dan kertas dari bagasse yang termaju di dunia, dimiliki PT. Kertas Leces, di Probolinggo, Jawa Timur.
Sedangkan pihak Voest Alpine dalam kesepakatan itu menyatakan kesediaan mengirimkan teknisi-teknisinya yang bekerja di luar ke Leces guna melakukan observasi.
Hartarto selanjutnya mengatakan, Voest Alpine di masa datang akan mengembangkan lebih lanjut kerjasamanya dengan PT. Kertas Leces, diantaranya industri pulp dari bagasse di Australia, serta pabrik tulis cetak di Iran.
Selain itu, Voest Alpine juga tertarik dengan kemampuan perangkat keras PT. Petrokimia Gresik, dalam hal pembuatan peralatan untuk pabrik pulp dan kertas, yang terutama disebabkan oleh harganya yang sangat bersaing, ujarnya.
Dengan Korea Selatan
Dengan pihak Daewoo dari Korea Selatan, Pabrik Kertas Leces juga akan bekeljasama membantu pembangunan pabrik kertas tulis cetak dengan bahan baku jerami di RRC. Bantuan yang mencakup perangkat keras dan perangkat lunak itu antara lain berupa training di Leces untuk tingkat manajer produksi, manajer teknik, serta untuk operator, “cost control”, dan pembelian, sebanyak 200-250 orang setiap bulannya.
Pelaksanaan uji coba pabrik kertas tersebut juga akan dilakukan oleh 54 orang teknisi dari PI Leces, di samping pembuatan mesin-mesin untuk mengetes merang sebanyak 12 buah.
Sumber: ANTARA (22/10/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 566-567