INDONESIA DAN SRILANKA PUNYA BANYAK PERSAMAAN BAIK PRINSIP MAUPUN TUJUAN
Presiden Soeharto mengatakan, Sri Lanka dengan filsafat Budha sedang menuju kepada masyarakat “Dhamista” dan Indonesia dengan filsafat Pancasila menuju terbentuknya masyarakat yang adil makmur.
Presiden mengatakan hal itu dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Presiden Janadipathi di Kolombo, Minggu malam, sebagai bagian dari acara kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto di Kolombo sejak Sabtu pagi 17 Nopember.
Presiden mengatakan banyak terdapat persamaan antara kedua negara baik prinsip maupun tujuan yang ingin dicapai.
“Dengan semangat persahabatan kita tentu dapat meningkatkan keljasama antara kedua negara”, kata Presiden.
Presiden Sri Lanka, Jayawardene dalam sambutannya padajamuan makan malam yang dimeriahkan pula dengan kesenian Sri Lanka, mengatakan bahwa negaranegara seperti Indonesia dan Sri Lanka sering menjadi korban dari pergolakan ekonomi dunia.
Sri Lanka, kata Presiden Jayawerdene, akan tems bekerja sama dengan Indonesia dalam forum internasional untuk memperjuangkan terciptanya orde ekonomi international baru.
Ia mengatakan bahwa merupakan suatu keharusan bagi negara-negara berkembang meningkatkan kerjasamanya sejauh mungkin, tidak hanya memusatkan pada hubungan Utara – Selatan, tetapi juga bagi dialog yang lebih besar di dalam negara2 berkembang.
Ia gembira bahwa Sri lanka telah membuat kemauan yang penting dalam hubungan ekonominya dengan Indonesia.
Presiden Jayawardene mengatakan pemimpin2 Asia harus bersama-sama mencari pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh benua ini.
“Rakyat kita sudah terlalu lama mendambakan suatu kehidupan yang damai, makmur dan sejahtera, kata Presiden Jayawardene.
Ia mengatakan, ”tidakkah waktunya sekarang ini untuk membangkitkan kembali semangat Kolombo dan Bandung ?”.
“Marilah kita temukan kembali semangat itu agar rakyat kita dapat mencapai citacitanya untuk hidup lebih bermutu penuh kedamaian, keadilan dankeadaan ekonomi yang baik”.
Presiden Sri Lanka itu menambahkan bahwa dengan kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Kolombo, semangat tersebut terasa ditemukan kembali.
Presiden Soeharto yang tiba Sabtu pagi di Pelabuhan Udara Katunayake disambut dengan upacara kenegaraan. Sebuah suratkabar setempat melukiskan kedatangan Kepala Negara RI sebagai penyambutan yang penuh dengan berbagai warna kain kebaya dan pakaian sari.
Sabtu sore Presiden dan Ibu Tien Soeharto menghadiri resepsi di Balai Kota.
Di beberapa jalan di dalam kota Kolombo nampak berkibar bendera Merah Putih menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto. Ketika di Balai Kota, Presiden disambut pula oleh sejumlah pelajar2 Sri Lanka yang memperdengarkan lagu2 Indonesia diantaranya lagu “Burung Kakaktua”. (DTS)
…
Kolombo, Antara
Sumber: ANTARA (19/11/1979)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 236-237.