INDONESIA HARUS ANTISIPASI RENCANA MEE UNTUK BERLAKUKAN ISO 9000 

INDONESIA HARUS ANTISIPASI RENCANA MEE UNTUK BERLAKUKAN ISO 9000 [1]

 

Jakarta, Antara

Rencana Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) untuk memberlakukan standar ISO 9000 sebagai persyaratan produk impor mereka harus diantisipasi para produsen Indonesia agar produknya dapat diterima dan bersaing di pasaran Eropa.

Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Teknologi (YBT) BPPT, Saehuddin mengatakan Kamis, produk industri dan jasa di Indonesia harus memenuhi standar mutu yang diakreditasi oleh Organisasi Standar Internasional seperti ISO 9000 yang diterima di 97 negara termasuk AS dan negara MEE.

Menurut Saehuddin dalam seminar “Quality Assurance and ISO 9000 Series System in the Transportation and Other Industries” di Jakarta, untuk mengantisipasi persaingan tajam dalam meraih pangsa pasar ekspor dan tumbuhnya blok-blok perdagangan yang proteksionistis merupakan kendala bagi Indonesia dalam memasarkan produknya.

Oleh karena itu semakin dirasakan bagi Indonesia sebagai negara berkembang untuk mensejajarkan diri dengan mitra dagang internasionalnya.

YBT yang bekerjasama dengan American Bureau Shipping (ABS) Industrial Verification dalam memasyarakatkan standar mutu berdasarkan sistem ISO 9000 itu berpegang pada imbauan Presiden Soeharto bahwa industri dalam negeri harus membuktikan kesanggupannya menghasilkan barang bermutu dan diterima di pasar global.

Sementara itu Sekjen Dephub Muchtaruddin Siregar mengatakan, untuk dapat bersaing dengan mitra dagangnya, Indonesia tidak hanya harus mengandalkan tenaga kerja yang relatif murah dan bahan baku yang melimpah, tetapi juga didukung dengan kemampuan dan keterampilan manajerial dan teknologi tinggi.

Dephub yang mencanangkan tiga hal pokok yakni Cost, Quality dan Delivery (harga, mutu dan pengiriman – Red) telah mengadopsi ISO 9000 menjadi Standar Nasional Indonesia dengan nomor: SNI seri 9000

Alasan pengadopsian ISO 9000 itu untuk mengantisipasi kenaikan permintaan jasa dan muatan internasional pada Pelita VI. Diperkirakan, angkutan penumpang jalan raya naik 7,37 persen dan barang 6,65 persen, angkutan penumpang KA 6,75  persen dan barang naik 5,71 persen.

Sementara itu angkutan laut dalam negeri untuk penumpang naik 10,62 persen dan barang 9,45 persen, sedangkan angkutan luar negeri penumpang naik 11,71 persen dan barang naik 4,85 persen. Angkutan udara dalam negeri penumpang naik 5,61 persen dan barang naik 10,80 persen serta angkutan udara luar negeri penumpang naik 7,80 persen dan barang naik 6,06 persen.

Sistem Mutu

Menurut Manajer Regional Asia Pasifik ABS Allan Marsh, ISO seri 9000 meliputi kriteria sistem mutu mulai dari desain, bahan baku, manajemen mutu, proses produksi hingga pelayanan akhir sehingga produk barang dan jasa itu dapat diterima konsumen pasar global.

Sertifikasi ISO 9000 memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, yakni mengurangi biaya, waktu, memperkuat efisiensi produksi dan distribusi, katanya. (T.PU 18/ 16.50/EL03/5/08/9318:46)

Sumber :Antara (05/08/1993)

____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 539-540.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.