INDONESIA-HONGARIA SEPAKAT TINGKATKAN HUBUNGAN DAGANG

INDONESIA-HONGARIA SEPAKAT TINGKATKAN HUBUNGAN DAGANG[1]

 

Jakarta, Antara

Indonesia dan Hongaria sepakat meningkatkan hubungan ekonomi bilateral, terutama di bidang perdagangan dan investasi, kata Mensesneg Moerdiono kepada pers di Istana Merdeka, Selasa. Ketika menjelaskan hasil pembicaraan sekitar 90 menit antara Presiden Soeharto dan Presiden Hongaria Arpad Gonez, Moerdiono menyebutkan, Hongaria bersedia menjadi pintu gerbang bagi barang-barang Indonesia ke negara-negara Eropa Tengah lainnya.

Barang Indonesia yang mempunyai peluang di kawasan itu antara lain mebel dan garmen. Sebaliknya, Hongaria menawarkan kemampuan mereka di bidang obat­ obatan, alat berat dan kendaraan serta pertanian dan perkeretaapian.

“Tawaran Hongaria itu tentu akan diperhatikan Presiden Soeharto walaupun diperlukan penelitian yang lebih mendalam, “kata Moerdiono.

Dikatakannya juga bahwa kedua negara bisa mendirikan usaha patungan baik di Indonesia maupun di Hongaria. Jika barang Indonesia dibuat disana dan 50 persen isian lokalnya berasal dari Hongaria maka produk-produk itu bisa memasuki pasaran Eropa tanpa terkena bea masuk sesuai perjanjian Hongaria dan Masyarakat Eropa. Menurut Mensesneg, peningkatan hubungan dagang itu terutama bisa dilaksanakan oleh para pengusaha swasta kedua negara apalagi di Hongaria telah terjadi demokratisasi termasuk dalam bidang ekonomi.

Selain bidang ekonomi, pembicaraan kedua pemimpin juga menyangkut kerjasama di berbagai bidang lain. Hongaria menawarkan beasiswa bagi para mahasiswa Indonesia untuk belajar disana dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Gonez yang tiba di Jakarta hari Senin siang akan kembali ke tanah airnya pada hari Selasa siang setelah berpamitan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka. Pada tanggal 17 September, ia tiba di Denpasar Bali untuk memulai kunjungan kenegaraan empat harinya.

40 Pengusaha

Sebelum berpamitan kepada Presiden Soeharto, Gonez mengatakan kepada pers di Wisma Negara bahwa sekalipun prioritas hubungan Hongaria adalah dengan negara­ negara Barat, peningk atan hubungan dengan Indonesia juga mendapat perhatian penting. Karena itulah, dalam rombongannya terdapat 40 pengusaha yang mengharapkan bisa menandatangani berbagai kontrak bisnis dengan mitra-mitra mereka dari Indo­nesia.

Gonez menyebutkan pihaknya menawarkan kerjasama di bidang telekomunikasi, industri pengolahan makanan serta kendaraan bermotor. Ia menyebutkan kunjungan empat hari kepala negara Hongaria yang telah mengalami perubahan politik sejak beberapa tahun terakhir ini perlu dijadikan mo­mentum untuk meningkatkan hubungan bilateral.

(T.EU02!EU06 /20/09/94  13:58/ru2).

Sumber: ANTARA (20/09/ 1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 370-371.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.