INDONESIA MALAYSIA SEPAKAT KERJASAMA
Indonesia dan Malaysia sepakat terus meningkatkan kerjasama termasuk di bidang kemileteran, kata Menteri Pertahanan Malaysia, Tengku Ahmad Rithaudeen, Selasa pagi setelah ia melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha.
Kepada wartawan, Menteri Rithaudeen mengatakan bahwa kunjungannya kali ini terutama untuk memperkenalkan diri sebagai menteri pertahanan Malaysia yang baru kepada para pejabat Indonesia.
Rithaudeen (55 tahun) sudah berkali-kali ke Indonesia semasa ia menjabat menteri perdagangan dan kemudian menteri luar negeri Malaysia. Dalam kabinet baru PM Mahathir, ia ditunjuk menjadi menteri pertahanan.
Dalam pertemuan setengah jam dengan Presiden Soeharto di Bina Graha, Rithaudeen menyampaikan salam khusus dari Perdana Menteri Mahathir Mohammad.
“Malaysia berterima kasih atas kerjasama erat dengan Indonesia dan merasa puas atas keadaan itu. Kunjungan ini juga untuk menyamapaikan aspirasi Malaysia mengenai pentingnya peningkatan kerjasama se-kawasan Asia Tenggara,” ujar Rithaudeen yang didampingi Menhankam Poniman.
Presiden Soeharto, menurut tamu dari Malaysia itu, menyambut gembira aspirasi tersebut dan menyatakan pentingnya kerjasama kedua negara ditingkatkan di masa-masa mendatang.
Atas pertanyaan wartawan, Menhankam Poniman mengatakan antara kedua negara tidak ada masalah khusus. “Semua berjalan baik,” katanya.
Menteri Rithaudeen beserta rombonagan tiba di Jakarta Senin pagi untuk kunjungan dua hari. Ini kunjungannya pertama ke luar negeri sejak ia memangku jabatan menteri pertahanan.
Anggota rombongannya termasuk Direktur Intel Pertahanan Letjen Dato Mohd Yusof Din, Wakil Sekjen Kementrian Pertahanan Samsudin bin Md. Dubi, Asisten Operasi Brigjen Dato Burhan bin Hj. Ahmad dan Penasehat Pertahanan Letkol Hj. Mohd. Zain bin Hamzah.
Ahmad Rithaudeen dilahirkan di Kelantan 24 Januari 1932. Setelah hampir sepuluh tahun merintis karir di bidang peradilan, tokoh ini kemudian membuka praktek hukum sendiri sampai ia diangkat menjadi timbalan menteri pertahanan tahun 1970.
Kemudian berturut-turut ia menjabat menteri dengan tugas-tugas khas, menteri penerangan dengan tugas khas untuk urusan luar negeri, menteri luar negeri, menteri perdagangan dan industri, menteri luar negeri lagi dan sekarang menhan. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (14/07/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 166-167.