INDONESIA-MEXICO SEPENDAPAT KERJA SAMA INTERNASIONAL PERLU DIPERKUKUH
Mexico City, Sinar Harapan
Presiden Soeharto merninta perlunya terus usaha peningkatan hubungan kerja sama Selatan-Selatan dan dihidupkannya kembali dialog Utara-Selatan agar dapat terwujud Tata Ekonomi Dunia Baru yang lebih seimbang dan lebih adil.
Sementara itu, Presiden Mexico Carlos Salinas de Gortari mengatakan, tidak dapat ditunda-tunda lagi usaha untuk memperkukuh kerja sama internasional bagi pembangunan, aspek yang akan merupakan tema pusat pada Konferensi Kelompok 15 di Caracas, Venezuela.
Presiden Indonesia dan Presiden Mexico mengatakan hal itu dalam pidato mereka masing-masing pada jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormati Presiden dan Ibu Soeharto yang diselenggarakan oleh Presiden Mexico dan Ny. Salinas di Istana Los Pinos, Mexico City, Kamis malam. Demikian dilaporkan wartawan Pembaruan Moxa Nadeak.
Sebelumnya pada permulaan pidato balasannya, Kepala Negara Indonesia mengungkapkan kebahagiannya berkunjung ke negara yang dikatakannya memiliki kebesaran sejarah masa lalu dan sambutan yang diterimanya. Kepala Negara mengungkapkan pula ketidakasingannya di negeri ini mengingat di Indonesia ada Sekolah Mexico dan di Mexico ada Sekolah Indonesia.
Pada zaman modem sekarang, kata Presiden Soeharto, bangsa Indonesia mengenal bangsa Mexico sebagai bangsa yang memiliki berbagai persamaan. Kedua bangsa mempunyai pandangan yang sama mengenai nilai-nilai luhur yang ingin dipegang teguh dalam kehidupan yang terus bergerak maju, tambah Presiden Soeharto.
Presiden selanjutnya mengatakan, kedua bangsa dan negara juga mempunyai persamaan cita-cita, ingin membangun masyarakat modem tanpa kehilangan kepribadiannya,juga sama-sama beljuang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengembangkan kehidupan demokrasi.
Karena itu adalah tugas kita bersama untuk terus mempererat tali persahabatan guna meningkatkan kemakmuran masing masing serta untuk bersama-sama ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan pembangunan di Indonesia, kata Presiden Soeharto adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan rakyat agar kami kelak dapat hidup dalam masyarakat yang maju ini. Mexico mempunyai peranan penting untuk mengusahakan Amerika tengah menjadi sebuah kawasan damai, stabil dan penuh kelja sama, yang akan memberikan sumbangan berharga bagi usaha perdamaian, kerja sama dan pembangunan.
Di kawasan kami juga, kata Presiden Soeharto, terjadi perkembangan perkembangan baru yang membesarkan hati Faksi-faksi yang bersengketa telah membubuhkan tanda tangan pada Perjanjian Perdamaian Kamboja bulan lalu. Ini menandai akhir tragedi danperang yang telah meminta banyak korban selama 13 tahun.
Ini merupakan hasil dari perundingan yang panjang dan melelahkan. Dengan berakhirnya masalah Kamboja, maka Asia Tenggara akan dapat menjadi aman dan damai, yang penting bagi pelaksanaan pembangunan bangsa-bangsa di kawasan itu.
Pada bagian akhir pidatonya, Kepala Negara Indonesia itu menyampaikan undangan kepada Presiden dan Nyonya Cecilia Occeli de Salinas untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Selamat
Presiden Mexico Carlos Salinas de Gortari pada pidatonya mengungkapkan persamaan-persamaan antara kedua negara. Ia mengatakan, Indonesia- Mexico adalah negara-negara yang memiliki sumber-sumber alam strategis, di antaranya energi.
“Asal usul kita adalah nasionalis,yang dicetuskan dengan proses revolusioner, yang memberikan kesempatan kepada kita untuk menemukan jalan pembangunan sendiri, sebagai tujuan utama dan terakhir meningkatkan kehidupan rakyat kita.”
Salinas de Gortari mengatakan, selama bertahun-tahun kedua negara telah menyatakan cita-cita ekonomi yang sejajar dan tujuan internasional yang sama. Kesemuanya itu menyebabkan kecenderungan adanya kepentingan yang sama, dan menyatakan prakarsa-prakarsa bersama, terutama dalam bidang perjuangan melawan persenjataan dan suatu dialog internasional yang didasarkan kepada penghormatan kedaulatan bangsa-bangsa. Juga kita bersama-sama ingin memperkukuh Perserikatan Bangsa-bangsa dan penyelesaian damai atas konflik-konflik.
Dalam hubungan ini Presiden Mexico menyampaikan selamat atas keberhasilan diplomasi Indonesia dalam peran sertanya mengakhiri 12 tahun perang saudara di Kamboja.
Ia juga menyinggung kemajuan perekonomian yang dicapai Indonesia dengan mengatakan,
”Negara Tuan telah menjadi salah satu perekonomian yang lebih dinamis di Asia Tenggara, dengan didasarkan kepada prinsip-prinsip kejadian sosial, yang telah berhasil melawan tingkat kemiskinan yang ekstrem, tugas yang tidak mudah bagi salah satu negara-negara yang paling penduduknya di dunia. Juga telah menghadapi ketidak tentuan harga-harga minyak internasional dan mengarahkan kembali politik perekonomiannya.”
Di lain pihak, kata Presiden Salinas de Gortari, Mexico telah mengambil sikap untuk memodemisir perekonomiannya, memperkukuh politiknya dan mengkoordinir usaha-usaha kolektif untuk melawan kemiskinan yang ekstrem. Bangsa Mexico sedang memperdalam proses stabilisasi dan pembahan struktural yang luas.
Presiden Mexicojuga mengatakan, “Kita menghadapi bersama tantangan negaranegara sedang berkembang, seperti Tuan telah menyatakan: “pembagian yang seimbang tanpa pertumbuhan hanya berarti membagi-bagi kemiskinan. Tetapi pertumbuhan tanpa pembagian yang seimbang berarti membagi-bagi ketidak adilan.”
Ekonomi
Pada bagian lain, Presiden Salinas, mengatakan, pada tahun-tahun terakhir ini, pertukaran ekonomi antara Mexico dengan negara-negara Asia di kawasan Pasiflk telah semakin meningkat, antara lain dalam perdagangan, penanaman modal bersama dan pariwisata. Masuknya Mexico ke dalam Konferensi Kerja Sama Ekonomi Pasiflk pada bulan Mei lalu, dengan dukungan Indonesia juga, merupakan langkah yang lebih maju menuju ke arah tersebut.
“Kami yakin hubungan kita akan lebih diperkaya dengan masuknya Mexico ke dalam skema kerja sama Asia Pasiflk (APEC), hingga dengan demikian akan ikut serta dalam suatu sistem perdagangan dunia yang lebih terbuka.”
Kepentingan Mexico untuk berperan serta sebagai sekutu dialog dalam ASEAN, akan memberikan kesempatan pancaran kepentingan Mexico di kawasan tersebut dan akan memberikan dorongan lebih besar bagi kontak kontak kebudayaan serta akan memperluas dasar-dasar bagi peningkatan kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mexico juga menganggap perlu menyelenggarakan mekanisme yang permanen untuk konsultasi kerja sama antara ASEAN dan Kelompok Rio, yang mewakili dua kawasan. “Kami baru saja membuka hubungan diplomatik dengan Brunei untuk melengkapi hubungan kami dengan enam negara di kawasan tersebut.”
Presiden Mexico juga menyinggung masa lampau yang menonjol antara kedua negara. Ia menyebutkan, “sejak beribu-ribu tahun yang lampau, tanah kita diduduki oleh orang-orang yang mengetahui pemanfaatan kekayaan tanah kita itu. Bagaimana tidak akan ingat bahwa kepulauan Indonesialah atau ‘kepulauan rempah-rempah ‘ nama yang diberikan pada masa lampau, yang mempelopori penemuan-penemuan besar geografis.”
“Untuk mencari rempah-rempah itu dan juga mencari berbagai kekayaan, munculah sejarah pelayaran Columbus, yang tiba di tanah kami, yang menyangka bahwa ia telah menemukan tanah Tuan.” (SA)
Sumber : SINARHARAPAN (24/11/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 230-233.