INDONESIA TAWARKAN BARTER PESAWAT DENGAN PRODUK PERTANIAN THAILAND[1]
Bangkok, Antara
Indonesia mengusulkan untuk menukar pesawat CN 235 dengan produk pertanian Thailand menurut kebijakan perdagangan imbal beli pemerintah Thailand, kata Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Kasit Pirom di Bangkok, Kamis. Jakarta tertarik untuk mengimpor beras, jagung, gula, karet dan produk ikan beku, tambahnya. Usulan itu kemungkinan akan dibahas oleh Dewan Menteri Ekonomi Thailand, Senin depan. Kasit memimpin delegasi Indonesia yang diketuai S. Paramajuda, Wakil Direktur Badan Pengelola lndustri Strategis (BPID) yang bertanggungjawab mengembangkan teknologi industri seperti yang digunakan dalam industri pesawat, galangan kapal dan telekomunikasi, untuk membahas usulan itu bersama dengan Deputi Menteri Luar Negeri Thailand, Surin Pitsuwan, Selasa.
Sebelumnya, Presiden Soeharto beberapa kali menawarkan kepada PM Thai land Chuan Leekpai untuk menjual pesawat kepada badan pemerintah Thailand dan dalam surat terakhir, Indonesia mengimbau Bangkok agar menerima pesawat sebagai penukar produk pertanian. Pesawat CN 235 dapat digunakan oleh polisi atau menteri dalam negeri dan menteri pertanian atau menteri lain. Jumlah pesawat yang akan dijual tergantung kepada keperluan Thailand, katanya. Tawaran itu dinilai sebagai upaya Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara, katanya dan menambahkan bahwa tawaran itu sesuai dengan resolusi kabinet Thailand baru-baru ini yang mendesak badan-badan pemerintah agar membeli barang-barang asing dengan sistem barter.
“Pesawat itu sama dengan yang digunakan angkatan udara Indonesia dan telah dibarter dengan mobil Malaysia serta diekspor ke Timur Tengah,” kata Kasit.
Deputi PM Thailand Supachai Panitchpakdi akan membahas masalah itu lebih jauh, katanya. (Uu.Ln09/RB1!26 /08/9413:31)
Sumber:ANTARA(26/08/1994)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 350-350.