INDONESIA TAWARKAN LNG KEPADA RRC

INDONESIA TAWARKAN LNG KEPADA RRC[1]

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto hari Jumat menawarkan LNG dari ladang Natuna Riau kepada Presiden RRC Jiang Zemin yang bisa dimanfaatkan oleh sektor industri China. Ketika menjelaskan hasil pembicaraan kedua presiden di Istana Merdeka, Jumat, Mensesneg Moerdiono mengatakan kepada pers bahwa LNG yang akan dihasilkan ladang Natuna bisa mencapai 12 train atau sama dengan jumlah produksi dari Ladang Arun, Aceh serta Bontang, Kaltim.

Ketika ditanya apakah Presiden Jiang menerima tawaran Presiden Soeharto, Moerdiono mengatakan kedua pihak masih akan melakukan pembicaraan. “Tentu ada perhitungan yang rumit dalam menyusun kontrak. Saya kira masih akan makan waktu,” katanya. Indonesia dan Amerika Serikat pada hari Selasa di Jakarta menandatangani kontrak pembangunan LNG Natuna itu yang akan menelan biaya 35 miliar dolar AS. Proyek Natuna ini diperkirakan baru selesai dalam waktu delapan tahun.

Seusai melakukan pembicaraan satu setengahjam kedua presiden menyaksikan penandatangan dua perjanjian. Perjanjian peningkatan dan perlindungan investasi ditandatangani Menlu Ali Aiatas dan Menlu Qian Qichen serta MOU kerjasama Iptek ditandatangani Menristek BJ Habibie dan Qian Qichen.

Ketika mengomentari penandatanganan perjanjian investasi itu, Moerdiono mengatakan, pertumbuhan ekonomi China yang cukup bisa mendorong bertambahnya investasi negara itu di sini. Di tempat terpisah juru bicara Presiden China, Chen Jian, mengatakan kepada pers, kedua pihak akan bekerjasama di bidang pertanian, pengembangan SDM serta alih teknologi.

“Peningkatan kerjasama Indonesia- China merupakan langkah kongret kerjasama Selatan-Selatan,” kata Chen pada jumpa pers setelah Presiden Jiang berpamitan kepada Presiden Soeharto. Jumat malam, Presiden Jiang akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah anggota Kadin Indonesia. Hari Sabtu siang rombongan China ini akan melanjutkan perjalanan ke Vietnam. (L.EU02/EU06/ 18/ 11/94 13:40/m2).

Sumber:ANTARA(lS / 11/ 1994)

____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 450-451.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.