ITALIA AKAN USAHAKAN BANTUAN UNTUK INDONESIA

ITALIA AKAN USAHAKAN BANTUAN UNTUK INDONESIA

Jakarta, Antara

Perdana Menteri Italia Giovanni Goria menyatakan bisa memahami permintaan Presiden Soeharto agar negara-negara maju yang ingin berperan serta dalam pembangunan Indonesia bersedia menyediakan “dana rupiah” (local financing) untuk membiayai proyek-proyek yang ingin dibangun bersama Indonesia.

Menjawab pertanyaan dalam konferensi pers Kamis siang, PM Goria menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan permintaan itu dan akan memberikan jawaban setelah ia membicarakannya dengan pemerintahnya setibanya kembali di Roma.

Ia mengatakan Italia menganut sistem pembiayaan yang berbeda dengan negara lain dalam penyediaan dana lokal itu.

Ketika ditanya apakah ia yakin permintaan RI itu akan bisa dipenuhi, ia menjawab “Yakin, sih yakin. Pokoknya kami akan mempertimbangkan dan akan menyampaikan usul tandingan.” Presiden Soeharto dalam pertemuannya dengan Goria Rabu siang, menurut Mensesneg Sudharmono, telah minta pengertian negara­negara maju yang ingin turut serta dalam pembangunan Indonesia untuk memperhatikan masalah pembiayaan rupiahnya.

Karena kesulitan keuangan, terutama akibat merosotnya harga minyak bumi, sejak tahun lalu pemerintah Indonesia telah menghimbau agar pihak pemberi bantuan menyediakan persentase yang lebih besar dalam bantuan mereka yang bisa dikonversikan kedalam rupiah untuk pembiayaan lokal.

Tentang jumlah bantuan Indonesia dalam rangka IGGI tahun ini, Goria mengatakan hal itu akan dibicarakan dalam pertemuan IGGI bulan Juni mendatang, tapi yang jelas ltalia memberikan prioritas dalam pemberian bantuan kepada Indonesia.

Duta Besar ltalia untuk Indonesia, Giorgio Vechi, dalam kesempatan terpisah atas pertanyaan ANTARA, mengatakan bahwa paling tidak jumlah bantuan ltalia tahun ini akan sama dengan tahun lalu, yakni 30 juta dolar AS.

Berorientasi cari Keuntungan

Atas pertanyaan apakah rencana peningkatan investasi ltalia di Indonesia berorientasi untuk ekspor atau untuk menguasai pasaran dalam negeri, Goria mengatakan “Orientasi utamanya adalah untuk mencari keuntungan, apakah itu untuk diekspor atau untuk pasaran dalam negeri”.

Pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun lalu, dalam rangka meningkatkan ekspor non migas telah menerapkan kebijaksanaan investasi yang mengutamakan mereka yang berorientasi ekspor.

Goria menyatakan ia melihat kesempatan luas terbuka bagi pengusaha ltalia untuk menanamkam modalnya di Indonesia.

Ia menyebut antara lain bidang energi, telekomunikasi, perakitan mobil, petrokimia, pupuk, obat-obatan, peralatan mesin pertanian dan industri perkayuan.

Ketika diminta untuk menyebutkan secara rinci, ia mengatakan hal itu akan dibicarakan lebih lanjut oleh sejumlah pengusaha Indonesia yang akan berkunjung ke Italia dalam waktu dekat atas prakarsa Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Ia belum bersedia menjawab pertanyaan tentang rencana sebuah perusahaan energi Italia, Ansaldo, untuk turut serta dalam pembangunnan Pusat Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia berdasarkan sistem BOT (Build, Operate, Transfer).

Jakarta, ANTARA

Sumber : ANTARA (07/01/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 4-6.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.