KALTENG SAMPAIKAN KEBULATAN TEKAD

KALTENG SAMPAIKAN KEBULATAN TEKAD

Rakyat Kalimantan Tengah melalui Sidang Paripurna ke-II masa sidang-sidang ke-IV tahun 1981/1982 DPRD tingkat I Kalimantan Tengah, Selasa, di Palangkaraya telah menyampaikan kebulatan tekad yang dituangkan dalam Pernyataan Politik DPRD tertanggal 13 April 1982 ditandatangani oleh ketuanya, E.A Toewak.

Pernyataan Politik itu berisi pemberian gelar Bapak Pembangunan Nasional kepada Jenderal TNI (Purn.) Soeharto, serta mengusulkan kepada MPR RI hasil Pemilu 1982 untuk memilih dan mengangkat kembali Jenderal Purn. Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia/Mandataris MPR untuk masa jabatan 1983/1988.

Lahirnya pernyataan tersebut setelah memperhatikan aspirasi rakyat melalui organisasi politik, Golkar dan organisasi massa yang ada di propinsi ini yang menginginkan pemberian gelar tersebut serta dipilih dan diangkatnya kembali selaku Presiden dan Mandataris MPR RI tahun 1983/1988.

Kebulatan tekad rakyat Kalteng itu akan disampaikan oleh suatu delegasi khusus kepada ketua MPR RI di Jakarta dalam waktu singkat.

Menyentuh Kehidupan Rakyat

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah W.A. Gara dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten III Sekwilda Drs. Dewel Gawei menyatakan, keputusan dan kita. Pemerintah menyambut baik pernyataan politik itu dengan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih.

Dikatakannya, ditetapkannya kebulatan tekad wakil2 rakyat yang duduk di Lembaga Perwakilan Rakyat tersebut, merupakan benar2 perhatian datangnya dari rakyat, karena mereka adalah wakil rakyat.

Dengan demikian, menurut Gubernur, diperlukan waktu yang panjang dan kerja keras. Diakuinya, memang hasil pembangunan masih belum sepenuhnya dapat memenuhi keinginan rakyat, tetapi setidak-tidaknya telah menyentuh kehidupan rakyat, lebih2 dalam pemerintah Orde baru. (RA)

Palangkaraya, Antara

Sumber : ANTARA (14/04/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 708-709.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.