KAUM MUDA JANGAN SAMPAI KEHILANGAN IDEALISME

KAUM MUDA JANGAN SAMPAI KEHILANGAN IDEALISME

PRESIDEN DI DEPAN MUNAS PRAMUKA 1983:

Presiden Soeharto menegaskan, dalam masa pembangunan sekarang ini semangat kepatriotan dan idealisme perjoangan itu perlu terus dikobar-kobarkan, juga di kalangan anak-anak dan remaja-remaja. Sebab mereka itulah yang akan memainkan peranan penting dalam pelaksanaan pembangunan di masa mendatang.

Menyampaikan sambutan pada upacara pembukaan Munas (Musyawarah Nasional) Gerakan Pramuka 1983 di Kota Samarinda, Senin malam Presiden lebih lanjut mengatakan, tanpa semangat kepatriotan dan idealisme perjuangan, maka pembangunan bangsa Indonesia dalam jangka panjang akan kehilangan arah kelanjutannya. Dan jika dalam jiwa kaum muda sekarang tidak ditanamkan semangat kepatriotan maka sulit lahir pemimpin-pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.

"Jika kaum muda sekarang kehilangan idealisme perjuangan maka sulitlah bangsa Indonesia dapat mencapai kemajuan untuk mengejar ketinggalannya dari bangsa2 lain.”

Demikian Presiden Soeharto yang selanjutnya menekankan, bahwa karena itu Gerakan Pramuka yang merupakan sarana dan wahana pendidikan tunas-tunas bangsa harus terus meningkatkan pembinaan semangat kepatriotan dan idealisme perjuangan itu.

Sebagai sarana dan wahana pendidikan anak-anak dan remaja, tunas-tunas bangsa, Gerakan Pramuka menempati kedudukan yang teramat penting.

Dalam wawasan pembangunan nasional bangsa Indonesia, kata Wakil Presiden, pendidikan memang mempunyai kedudukan yang sangat strategis. Sebab bagi kita, pembangunan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Masa depan suatu bangsa, demikian Presiden, sangat ditentukan oleh keberhasilannya dalam pendidikan. Melalui pendidikanlah terbentuk generasi baru yang dapat mewarisi dan meneruskan cita-cita luhur dari generasi sebelumnya yang melahirkan kemerdekaan.

Bagaimana corak generasi baru sangatlah ditentukan oleh corak pendidikan mereka. Dan jika kita bicara soal pendidikan, maka yang kita pikirkan adalah pendidikan dalam arti yang luas, bukan hanya pendidikan di sekolah melainkanjuga pendidikan di keluarga dan masyarakat.

Rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa, mendorong generasi yang lebih tua untuk membina dan menumbuhkan generasi muda yang lebih baik, yang sanggup mengemban tanggung jawab besar, menjawab tantangan­tantangan bangsanya di masa depan.

PMP dalam kegiatan Pramuka

Presiden Soeharto yang dalam sambutannya itu banyak menekankan masalah pendidikan dan masa depan bangsa, lebih lanjut mengatakan bahwa rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa, mendorong generasi yang lebih tua untuk membina dan menumbuhkan generasi muda yang, lebih baik, yang sanggup mengemban tanggung jawab besar, menjawab tantangan-tantangan bangsanya di masa depan.

Menurut Presiden, generasi tua yang baik berusaha mendidik anak2 dan remaja mereka agar benar-benar menjadi generasi penerus, yang tidak hanya mampu menerima melainkan terutama mampu mengembangkan warisan budaya bangsanya. Oleh karena itu, semua kita hendaknya menyadari bahwa usaha meningkatkan Gerakan Pramuka adalah suatu kewajiban bersama.

Dalam usaha meningkatkan Gerakan Pramuka, kata Presiden, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memantapkannya sebagai wahana pendidikan yang berlandaskan Pancasila.

Dalam hubungan ini masalah Pendidikan Moral Pancasila (PMP) perlu mendapat perhatian yang khusus dan serius. Dan sesuai dengan sifatnya, PMP dalam kegiatan Pramuka perlu lebih dititik-beratkan pada pembentukan sikap dan bukan sekedar pengetahuan.

Pembukaan Munas Gerakan Pramuka 1983 dilangsungkan di Gedung Olah Raga "Segiri" di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Presiden dan lbu Tien Soeharto yang mengenakan seragam Pramuka mendapatkan sambutan yang hangat ketika memasuki gedung olahraga Segiri, dan disambut oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Mashudi yang disertai istri dan tokoh2 Pramuka lainnya dari Pusat dan Daerah Kalimantan Timur.

Setelah lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Pramuka dikumandangkan, Bapak Mashudi selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyampaikan laporannya, kemudian disusul dengan sambutan Gubemur Kalimantan Timur H. Suwandi.

Setelah menyampaikan amanatnya dan membuka secara resmi Munas Gerakan Pramuka 1983 itu Presiden dan Ibu Tien Soeharto disertai pejabat2 tinggi lainnya menyaksikan pameran foto kegiatan Pramuka, dan hasil industri serta kerajinan rakyat Kalimantan Timur yang diadakan di Gedung Olah Raga Segiri. (RA)

Jakarta, Pelita

Sumber : PELITA (1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 505-507.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.