KEATING: ALI ALATAS DAN GARETH EVANS SUKSES DALAM TUGASNYA

KEATING: ALI ALATAS DAN GARETH EVANS SUKSES DALAM TUGASNYA[1]

 

Canberra, Antara

Perdana menteri Australia, paul keating menilai, tugas dan tanggung jawab yang di emban mentri luar negri Australia, Gareth Evans dan rekanya dari indonesia, Ali Alatas, telah mencapai sukses besar dalam mendekatkan kepentingan kedua bangsa untuk bekerja sama di segala bidang, khususnya dalam lima tahun terakhir.

“saya patut menyampaikan rasa terimakasih atas kesungguhan mereka berdua yang telah tahan dan sabar mengatasi berbagai tantangan, dan upaya tersebut membuahkan suatu hubungan bilateral yang sangat positif bagi kedua bangsa, “kata keating, selasa malam.

Pujain tersebut di sampaikan keating dalam jamuan makan malam di gedung parlemen Federal Austraia di Cranberra menyambut penyeelenggaraan forum mentri Australia-Indonesia ke -2 yang berlangsung 23-24 agustus. PM Australia itu juga menilai, kedua menlu itu telah dengan tekun dan bertanggung jawab melaksanakan segala keputusan yang telah di ambil kedua kepala pemerintahanya.

“saya dan presiden soeharto telah meletakan landasan kokoh bagi kerjasama itu pada april 1992 dan kemudian di kembangkan dengan baik oleh para menteri kedua negara dengan motor pengerak, kedua menlu, “kata Keating.

Pujian keating itu di ungkapkan di luar teks pidato tertulisnya, dan mendapat sambutan riuh dari hadirin. Jamuan makan malam di hadiri 250 undangan terdiri atas kalangan pemerintah, oposisi, politisi serta para pengusaha terkemuka Australia. Keating yang di dampingi isterinya, Anita Keating, berada satu meja dengan menko indag, Ir Hartato selaku ketua iserinya, Anita keating, berada satu meja dengan menko indag, Ir Hartato selaku ketua delegasi australia dan Ny Evans, menlu alatas bersama Ny Yunisa alatas, serta dubes Sabam Siagian bersama Ny. Stella Siagian. Rombongan delegasi indonesia yang lain berbaur bersama anggota kabinet australia serta para undangan. Keating kembali mengulangi pernyataanya bahwa arti hubungan kedua negara itu bukan saja demi kemaslahatan kedua bangsa di masadepan, tapi juga di dasarkan pada ketegasan sikap pemerintah australia bahwa tiada negeri yang terpenting di dunia saat ini bagi Australia, selain indonesia.

Ungkapan tersebut, kata keating, terlontar dari lubuk hatinya setelah iapun membangun kerjasama dengan presiden soeharto yang di nilainya bukan saja sebagai kepala negara indonesia, tapi negarawan senior di asia yang di hormati saat ini. Saya benar benar mengharagai Presiden Soeharto  kata Keating. Setelah menguraikan sekilas tentang hasil hasil yang di capai dalam mengisi kerjasama kedua pemerintah di segala bidang, sejak sidang forum pertemuan kedua di canberra juga menghasilkan langkah positip dalam meningkatkan dan memperluas kerjasama yang telah ada. dia selanjutnya menyampaikan penghargaanya kepada ketua delegasi indonesia menko indag Ir. Hartarto, atas kerja keras dan ketekunanya bersama anggota delegasi indonesia mengakui sidang forum tersebut.

PerjalanaN kerjasama kedua bangSa tidak boleh lamban, kontak antara pejabat pemerintah, antara tokoh masyrakat antara para budayawan dan antara pribadi kedua nearga negara harus terus ditingkatkan “ ungkap keating. Dia juga menambahakan bahwa hanya melalui cara itu kedua bangsa yang berbeda latar belakang sejarah dan budaya, secara berangsur –angsur akan saling mengenal dan menghargai keating juga mengumpulakan keputusan pemerintahnya bahwa mulai 1995, australia akan menyediakan beasiswa itu akan dikelola “australia indonesia legal education fellowship”.

Kepimpinan

Hartarto dalam sambutan balsanya menyatakan, bahwa hubungan bilateral kedua negara yang demikian positip dan mengesankan saat ini berkat kepemimpinanya preiden soeharto  dan PM Paul Keating. Keberhasilan sidang forum menteri pertama dan di usul dengan forum menteri kedua, kata hartato, membuktikan bahwa kedua bangsa tetap saling memerlukan, apalagi dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang kian berubah dewas ini.

Setelah menguraikan berbagai hasil capaian pembanguan indonesia dalam pjp 125 tahun lalu kemudian di usul pelaksanaan PJP II , hartato mengmukakan australia termasuk salah satu negara yanga terus menymbang pembangunan indonesia selama ini. Australia kini menkadi negara kesepuluh dalam investasi asing di indonesia dengan nilai investasi di atas 2,5 milyar dollar Australia. Dia menyatakan, tingkat partisipasi australia itu masih perlu di tingkatkan dan bidang bidang yang masih perlu di garap di indonesia antara lain bidang industri pertanian, pariwisata, pembangunan infrastruktur dan pelayanan jasa.

Pemunculan Menko Indag, Hartarto di podium disambut tepuk tangan para hadirin sambil berdiri sebagai suatu penghormatan, setelah Menlu Gareth Evans memperkenalkannya sebagai putera terbaik Indonesia yang memperoleh gelar Doktor di bidang enjinering di Universitas New South Wales di Sydney. Hartarto kuliah di universitas tersebut dengan bea-siswa Colombo Plan sejak 1955.(KL-09/MNH/C/pu03/24/08/94  00:37/RUl/00:55

Sumber:  ANTARA(23/08/1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 104-106.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.