KEBULATAN TEKAD BERSAMA, ABRI DAN FRONT PANTJASILA

KEBULATAN TEKAD BERSAMA, ABRI DAN FRONT PANTJASILA [1]

Djakarta, Angkatan Bersendjata

FRONT PANTJASILA jg. terdiri dari Partai-partai politik, Ormas-ormas dan Golkar beserta semua ormas seazas jg. tergabung dalam Front Pantjasila dan Angkatan Bersendjata Republik Indonesia menghadapi Sidang Umum ke IV Madjelis Permusjawaratan Rakjat Sementara tahun 1966 telah mentjetuskan Kebulatan Tekad Bersama sebagai berikut:

  1. Front Pantjasila dan ABRI bertekad bulat untuk berdjoang bersama-sama atas dasar kesatuan tudjuan, jaitu impinan Revolusi jang bersumber pada Pantjasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 menudju tertjapainja tiga kerangka tudjuan Revolusi
  2. Front Pantjasila dan ABRI bertekad bulat untuk mentjapai kesatuan tudjuan itu dengan mensukseskan Sidang Umum Ke IV MPRS, sehingga Lembaga Negara Tertinggi tsb berhasil meletakkan dasar-dasar hukum untuk menegakkan kembali dan mendjamin pelaksanaan prinsip-prinsip azas jang diamanatkan oleh Pantjasila dan UUD 45 untuk didjadikan djaminan-djaminan objektip dalam mengatur mengarahkan dan mengamankan peri kehidupan Negara dan Bangsa disegala bidang.
  3. Front Pantjasila dan ABRI menegaskan bahwa perdjoangan bersama jg digariskan itu semata-mata dilakukan atas dasar itikad jg. objektip dan positip, dan sekali-kali bukan ditudjukan kepada pribadi perseorangan.
  4. Front Pantjasila dan ABRI bertekad bulat untuk bersama-sama menjuarakan dan memperdjoangkan djeritan hati nurani rakjat jang menuntut adanja kebenaran, keadilan dan kesedjahteraan spirituil dan materiil, dengan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan atau perseorangan.
  5. Front Pantjasila dan ABRI bertekad Bulat untuk bersama-sama menghadapi dan mengikis habis setiap bentuk dan tjara gerilja politik darimanapun datangnja dan dgn. dalih apapun djuga bermaksud menggagalkan Sidang Umum ke IV MPRS.

Kebulatan tekad bersama tersebut ditandatangani dari Front Pantjasila oleh: K.H. Dr. Idham Chalid (NU), Osa Maliki (PNI), Harsono Tjokroaminoto (PSII), Ratu Aminat Hidajat (IPKI), Rusli Haiti (PERTI), Dr. A.M. Tambunan (PARKINDO), I.J. Kasimo (PARTAI KATHOLIK), H. Marzuki Jatim (MUHAMMADIJAH), Kol. Drs. Suhardiman (SOKSI) dan Agus Sudono (GASBllNDO), sedangkan dari Angkatan Bersendjata Republik Indonesia oleh Waperdam Bidang HANKAM Letnan Djenderal Soeharto sendiri. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (20/06/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 334-336.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.