KEDJADIAN DI ATJEH BARAT DIBITJARAKAN DPRGR [1]
Djakarta, Angkatan Bersendjata
DPRGR dalam sidang pleno hari Djumat telah mendengarkan pendjelasan para pengusul mengenai usul interpelasi JCT Simorangkir SH dkk tentang kedjadian di Kab. Atjeh Barat.
Dalam sidang tsb Simorangkir SH telah menjampaikan pendjelasannja al. dikatakan bahwa usul interpelasi tsb tidaklah dimaksudkan untuk mempertuntjing keadaan dan situasi didalam masa Orba dan didalam component Orba, tetapi adalah untuk mentjari penjelesaian se-baik2nja tentang kedjadian di Kab. Atjeh Barat chususnja di Melabuh.
Selandjutnja oleh Simorangkir SH telah dibatjakan pula pernjataan Madjelis Ulama Kab. Atjeh Barat dan pernjataan Bersama Parpol, Ormas dan Golkar dalam Kab. Atjeh Barat jang pada pokoknja mengemukakan bhw mengingat situasi spesifik serta social phsychologi daerah Atjeh pembangunan geredja didaerah tsb hendaknja dihentikan.
Disamping itu telah dibatjakan pula Keputusan Pantja-tunggal Atjeh Barat mengenai masalah tsb.
Dari pihak pemerintah jg diwakili oleh KH Sjaifuddin Zuchri dalam tanggapannja a.l. dinjatakan bahwa pernjataan2 jang telah diadjukan itu sekarang ini belum dapat didjawab karena persoalannja adalah memerlukan kebidjaksanaan jang tinggi dan kita harus memelihara kondisi kita bersama untuk mentjiptakan iklim jang baik.
Dalam hal ini diharapkan kepada Pimpinan DPRGR agar diberikan waktu beberapa hari untuk dapat mendjawab pertanjaan tsb. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (15/07/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 839.