KEIKHLASAN BERKURBAN JADI “AZIMAT ” MENCAPAI PEMBANGUNAN

KEIKHLASAN BERKURBAN JADI “AZIMAT ” MENCAPAI PEMBANGUNAN[1]

 

Jakarta, Antara

Keikhlasan berkurban menjadi salah satu “jimat” untuk mencapai keberhasilan pembangunan yang sedang dilaksanakan bangsa Indonesia sekarang ini, kata khatib shalat ldul Adha di Masjid Istiqlal Jakarta, Drs. Effendi Zarkasi, Rabu.

“Dengan semangat berkurban seperti yang diperlihatkan para pejuang lalu, bangsa Indonesia berhasil mencapai kejayaan yang hampir mustahil dapat dipercaya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah ,”kata Effendi Zarkasi yang

Ribuan umat Islam rnelaksanakan salat Idul Adha di Masjid Istiqlal termasuk Presiden Soeharto dan Wapres Try Soetrisno serta Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara. Dikatakan, azirnat lain dan yang utama adalah persatuan dan kebersamaan yang pekat. Kala berjuang lalu, siapapun, dari manapun, golongan apapun semuanya bertekad “merdeka atau mati”. Sedangkan azimat lainnya adalah Keimanan dan Ketaqwaan karena dengan bertaqwa mereka selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merasa ada “backing” yang kuat dari Tuhan Yang Maha Esa, katanya.

“Tak mungkin kerja besar pembangunan berhasil tanpa persatuan dan kebersamaan, dan tanpa pengorbanan yang ikhlas,” tuturnya seraya menyebutkan dengan memotong hewan kurban pada Idul Adha merupakan dorongan agar “kita senantiasa mengorbankan apapun yang kita miliki dalam rangka menolong agama Allah.”

Menyinggung soal jemaah haji tahun ini mantan Direktur Penerangan Agama Islam Depag ini menyebutkan, membludaknya jumlah jemaah calon haji atau harnpir 200 ribu orang patut disyukuri sebagai pertanda keberhasilan pembangunan lahiriah sekaligus keberhasilan pembangunan rohaniah. Tetapi sebaliknya juga rnenjadi tantangan baru yang harus diperhatikan, karena apabila pendaftar tiap tahun terus meningkat 20 persen, maka makin banyak jemaah yang tak dapat diberangkatkan, sehingga seorang pendaftar haji tahun 2000 tak rnustahil harus antre sedikitnya lima tahun.

Bertindak selaku Imam di Masjid terbesar di Tanah air ini, KH Abdul Aziez Muslim pengasuh Ma’had Ilmu Al-Quran Al’Mush-hafiyah Bogor. Seusai shalat Presiden Soeharto menyerahkan hewan qurban kepada Menteri Agama Ad Interim Drs. Saadillah Mursyid, MPA dan Wakil Presiden kepada Sekretaris Badan Pengelola Masjid Istiqlal, H Aswasrnamo. (T.BJM-002/PU03 / 10/05/95 10:11/RUI/10:33

Sumber:ANTARA(22/05/1995)

____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 491-492.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.