KEMITRAAN PENGUSAHA AS DENGAN REKANNYA DARI INDONESIA [1]
New York, Angkatan Bersenjata
DALAM acara yang diselenggarakan Dewan AS-ASEAN (US-ASEAN Coun cil) Presiden Soeharto, Jum’at malam lalu mengadakan pertemuan dengan sekitar 400 pengusaha terkemuka AS di New York.
Sebenarnya jumlah pengusaha besar AS yang ingin menghadiri pertemuan dengan Presiden RI dan Ketua GNB yang pidatonya di Sidang Umum PBB Kamis lalu mendapat perhatian besar di seluruh dunia, terutama oleh negarawan, politisi dan ekonomi, jauh lebih banyak dari angka di atas, tapi hanya segitu daya tampung ruangan tempat mengadakan pertemuan itu. Untuk mengatasinya diusulkan agar pertemuan dipindahkan ke tempat yang lebih luas, tapi tidak dimungkinkan oleh pertimbangan keamanan.
Lazimnya tidak mudah mengajak beratus-ratus pengusaha AS menghadiri pertemuan Jumat sore/malam, sebab sehubungan libur Sabtu dan Minggu, Jumat sore mereka boyongan ke luar kota untuk istirahat memulihkan tenaga dan menyegarkan fikiran untuk bertugas kembali hari Senin. Tapi karena pembicaraan dalam pertemuan itu Presiden RI dan ketua GNB- peluang yang jarang bersua- mereka ramai-ramai datang, bahkan banyak yang tidak kebagian tempat.
Tidak saja konglomerat AS yang menaruh perhatian besar kepada Muhammad Soeharto, tapi waktu berada di New York banyak pula kepala negara/pemerintah dari Asia, Afrika, Timteng dan Eropa yang minta bertemu dan bicara dengannya. Hasil-hasil pembicaraan itu dikemukakan Mensesneg Moerdiono kepada pers yang oleh pemirsa di Indonesia dapat pula diikuti lewat penayangan TVRI.
Kehadiran Presiden Soeharto di New York bertepatan dengan menghangatnya kampanye pemilu presiden AS. Karena itu pertemuan Presiden Soeharto dan Presiden Bush tidak masuk acara. Karena itu Presiden Bush Kamis lalu meluangkan waktu 12 menit untuk pembicaraan telpon dari Gedung Putih Washington DC dengan Presiden Soeharto di New York.
Lewat hubungan telpon itu Presiden Bush mengatakan kepada Presiden Soeharto tujuan pembentukan NAFTA yang meliputi AS, Kanada dan Meksiko adalah konstruktif dan NAFTA tidak bersifat diskriminatif terhadap negara-negara ketiga. Hendaknya jangan sampai salah pengertian tentang ini, pintanya.
Presiden Soeharto sendiri telah mengirim surat kepada George Bush tentang basil basil KTT X GNB di Jakarta dan langkah-langkah yang akan diambil Indonesia sebagai Ketua GNB untuk melaksanakan hasil-hasil KTT itu. Presiden Soeharto mengharapkan tanggapan Presiden Bush terhadap langkah-langkah yang akan diambil dalam upaya melaksanakan hasil-hasil KTT itu,kata Mensesneg Moerdiono kepada pers.
Dalam pertemuan dengan para pengusahaAS Jumat lalu itu Presiden Soeharto mengajak mereka untuk menjadi mitra pengusaha Indonesia untuk mendorong peningkatan perekonomian Indonesia berdasarkan prinsip saling menghargai dan saling menguntungkan.
Kepala negara secara tidak langsung menjamin terbukanya peluang usaha di Indonesia serta kelangsungan hidupnya karena stabilitas politik dan ekonomi yang terpelihara baik, iklim berusaha yang sehat, membaiknya tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan meningkatnya pendapatan perkapita di Indonesia .
25 Tahun lalu pendapatan perkapita di Indonesia sekitar 70 dolar, dan kini sekitar 600 dolar. Ekonomi Indonesia adalah salah satu perekonomian yang paling dinamis di kawasan Asia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di dasawarsa 1970-an rata-rata 5,8% pertahun. Pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun terakhir ini rata-rata 7% pertahun. Apabila laju pertumbuhan itu dapat dipertahankan, dalam waktu kurang dari satu dasawarsa Indonesia dengan penduduk sekitar 200 juta akan menduduki posisi yang mantap sebagai negara berpenghasilan menengah.
Ditegaskan oleh presiden, pemerintah akan terus melanjutkan deregulasi di bidang perdagangan, industri, keuangan dan penanaman modal. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing dibidang perekonomian. Tarif bea masuk dan perlindungan lain untuk industri dalam negeri pasti akan diturunkan. Kebijaksanaan deregulasi itu merupakan andil Indonesia untuk menciptakan perekonomian dunia yang makin bebas dari hambatan dan mampu menyejahterakan urmat manusia. Saya tahu Amerika Serikat dipenuhi legenda orang-orang yang bersemangat pionir menaklukkan padang belantara. Karena itu saya yakin ajakan saya kepada saudara-saudara dalam menghadapi tantangan-tantangan akan bersambut di hati saudara, pintanya.
Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (28/09/ 1992)
______________________________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 616-618.