KENAIKAN TARIF LISTR IK DIHARAPKAN TIDAK DORONG INFLASI

KENAIKAN TARIF LISTR IK DIHARAPKAN TIDAK DORONG INFLASI[1]

 

Jakarta, Antara

Pemerintah mengharapkan naiknya tarif listrik tidak akan mendorong meningginya angka inflasi sehingga inflasi tetap di bawah 10 persen.

“Mudah-mudahan angka inflasi tidak naik akibat kenaikan tarif listrik,” kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Ginanjar Kartasasmita kepada pers seusai menemui Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Kamis.

Ginanjar melaporkan rencananya untuk memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan para menteri ekonomi negara anggota Organisasi Konferensi Islam di Istambul, Turki, tanggal 22- 25 Oktober 1994.

Ia mengatakan hal itu ketika dimintai komentarnya tentang rencana PLN menaikkan tarif listrik secara berkala misalnya setiap tiga bulan. Ginanjar mengatakan, kenaikan tarif yang dilakukan tiap tiga bulan jauh lebih baik dari pada jika dilakukan tiap tahun atau dua tahun sekali yang prosentasenya cukup besar. Ia juga mengharapkan kenaikan tarif tiap tiga bulan itu tidak akan terlalu menaikkan ongkos produksi berbagai sektor ekonomi. Kepada Presiden Soeharto, ia juga melaporkan perkembangan penyaluran dana inpres desa tertinggal (IDT) yang rata-rata telah mencapai 60 persen.

Sekalipun program ini berjalan lancar, Presiden minta Bappenas untuk mengkaji ulang berbagai variabel yang digunakan pada program ini untuk menentukan perlu tidaknya variabel-variabel itu diperbaiki pada tahun-tahun mendatang. Ginanjar menyebutkan UNDP (Program Pembangunan PBB) menjanjikan bantuan satu juta dolar AS untuk membantu pengkajian penyaluran IDT terutama di daerah-daerah yang sangat terbelakang. (L.EU02/15 :47/EU06/20/10/94 15:59/ru2)

Sumber: ANTARA (20/10/1994)

__________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 393-394.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.