KERJA KERAS KITA DIAKUI DUNIA

KERJA KERAS KITA DIAKUI DUNIA

 

 

Jakarta, Pelita

PRESIDEN Soeharto hari ini nun jauh di sana di Markas Besar PBB-New York menerima piagam penghargaan PBB untuk bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana.

Hal itu bukan hanya merupakan suatu peristiwa yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, tapi juga merupakan suatu penghargaan dan kebanggaan bagi seluruh bangsa di persada Nusantara.

Betapa tidak. Berkat kerja keras yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah, maka program KB di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang pesat.

Dan apa yang dilakukan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto bukan untuk mencari tanda penghargaan dari manapun jua. Tapi yang jelas program itu harus dilaksanakan di Indonesia.

Menurut Kepala BKKBN Dr. Haryono Suyono, sebelum Indonesia, piagam semacam itu pernah diberikan oleh PBB untuk Bangladesh dan RRC.

”Tapi untuk kedua negara itu sifatnya lain, yakni untuk memacu masyarakatnya ber-KB ,” tutur Haryono Suyono.

Dengan adanya piagam penghargaan itu diharapkan oleh Presiden Soeharto masyarakat Indonesia tidak merasa puas diri dan lengah, tapi bahkan memanfaatkannya untuk memacu program Keluarga Berencana di Indonesia.

Menurut Kepala Negara itu, merupakan penghargaan bagi seluruh rakyat Indonesia dan merupakan pula tanggung jawab seluruh masyarakat atas keberhasilan program KB.

Di samping itu, diharapkan pula agar peristiwa itu dijadikan momentum barn untuk memacu pelaksanaan gerakan KB Nasional.

Dengan peristiwa itu pula diharapkan punya arti dan manfaat untuk memacu daerah-daerah yang belum mantap keberhasilan program KB-nya.

 

Pesan Kepada Menteri

Masalah keberhasilan program KB di Indonesia tidak terlepas pula dari peran serta seluruh lapisan masyarakat dan aparat pemerintah.Tak ketinggalan pula peran serta para menteri.

Sebagai tindak lanjut agar seluruh jajaran pemerintah dan organisasi masyarakat mengetahui dan mensyukuri penghargaan PBB dalam bidang Kependudukan dan KB tersebut dan sesuai dengan petunjuk Presiden Soeharto, Kepala BKKBN menyampaikan petunjuk dan pesan itu kepada para Menteri Kabinet Pembangunan V Dalam Rakor Kesra tanggal 30 Mei lalu, Kepala BKKBN meminta Menko Kesra, Soepardjo Rustam untuk menyampaikan pesan presiden kepada para menteri dalam lingkup Kesra.

Menteri Negara KLH, Emil Salim tak ketinggalan mendapat petunjuk dari presiden tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam menggencarkan kampanye tindak lanjut untuk masa-masa mendatang, ialah dalam rangkaian meningkatkan mutu sumber daya manusia supaya penduduk yang besar jumlahnya benar-benar dapat menjadi modal dasar yang berguna untuk pembangunan.

Menteri Kesehatan, Adhyatma pun setelah mendapat ucapan terima kasih dan penghargaan dari Presiden Soeharto atas kerja keras para tenaga medis dan paramedis yang dengan gigih telah melayani para calon dan peserta KB hasil imbauan jajaran lainnya dengan pelayanan kontrasepsi yang baik, sehingga peserta KB di Indonesia melonjak demikian tinggi.

Tapi Haryono Suyono juga menyampaikan, tantangan yang dihadapi sangat besar dan berat, sehingga Menteri Kesehatan secara langsung memberikan petunjuk kepada seluruh jajarannya agar mempergunakan penghormatan pemberian piagam penghargaan itu sebagai cambuk untuk bekerja lebih keras lagi, agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud dengan baik.

Tak ketinggalan Menteri Agama, H. Munawir Sjadzati, M.A. mendapat ucapan terima kasih dan penghargaan dari presiden atas kerja keras dan jerih payah para ulama dari segala agama yang telah ikut serta mensukseskan program KB selama ini.

 

Gerakan Koperasi

KepadaMenteri Koperasi, Bustanil Arifin, S.H. pun disampaikan ucapan yang sama. Sebagai partner dekat dalam pembangunan ekonomi pedesaan, kata Haryono Suyono, maka gerakan koperasi diharapkan untuk ikut serta bersama-sama membangun kesejahteraan masyarakat pedesaan yang mayoritas sudah menjadi peserta KB yang setia.

Menurut Menkop, selain lebih dari 18.000 kelompok peserta KB yang sudah ikut serta mengadakan gerakan pra koperasi, maka tahun ini terbuka kesempatan lagi untuk membangun “Tempat Pelayanan Koperasi” tidak kurang dari 2500 jumlahnya, sehingga kalau berhasil maka lebih banyak lagi masyarakat yang selama ini melakukan kegiatan non ekonomis dapat berubah menjadi masyarakat dengan kegiatan ekonomis.

Kelompok sebanyak lebih dari 18.000 yang melakukan gerakan pra koperasi, kata Bustanil modal awalnya terbatas pada sekitar Rp 1 juta tapi TPK yang dapat dikembangkan di desa itu jika berhasil dapat mempergunakan modal sampai sebanyak Rp 30 juta.

Menteri Penerangan, Harmoko setelah mendengar langsung dari Kepala Negara bermaksud mempergunakan kesempatan itu untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan penerangan melalui berbagai media massa yang ada.

Menteri Dalam Negeri, Rudini tetap memberikan perhatian yang setinggi-tingginya terhadap pelaksanaan KB di daerah-daerah bersama dengan Gubernur Kepala Daerah dan jajaran Depdagri lainnya. Kegiatan-kegiatan tahun-tahun mendatang, kata Rudini justru harus lebih bermutu lagi karena sorotan dunia sekarang ini ditujukan kepada bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Dalam waktu dekat juga disepakati untuk mulai mengembangkan sistem data kependudukan yang sangat diperlukan untuk berbagai keperluan pembangunan.

Menteri Pertanian, Wardoyo bersama BKKBN bermaksud menggalang perhatian yang sungguh-sungguh kepada masyarakat petani di pedesaan yang mengalarni perubahan struktur dan ciri-ciri penduduk yang sangat dinamis saat ini.

Pengecekan upaya pensuksesan program KB di Indonesia kian digarap dari semua lini. Seperti diakui oleh Kepala BKKBN yang menyatakan dalam rangkaian Safari Pengawasan Melekat pihaknya telah menyebar ke daerah-daerah untuk melakukan pengecekan kesiap-siagaan aparatur dan sukarelawan dalam pelaksanaan gerakan KB. Pada kesempatan ini diimbau kepada masyarakat, termasuk para pengusaha untuk lebih mensukseskan lagi pelaksanaan gerakan KB, terutama gerakan KB Mandiri di Indonesia.

Presiden Soeharto pun berharap para pengusaha besar seperti pada kawasan Berikat Nusantara, Cakung menolong karyawannya untuk ber-KB Mandiri. Yaitu perusahaan bisa memberikan anggaran untuk program KB bagi karyawannya atau menjadi Bapak Angkat bagi masyarakat di sekitar perusahaan itu berada.

Selain momentum itu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memacu gerakan KB Nasional, kesempatan itu juga dipergunakan untuk menyegarkan komitmen sahabat Indonesia di luar negeri untuk tetap memberikan perhatian dan bantuannya, ucap Haryono Suyono.

Apa yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah selama ini tidak sia-sia dalam pelaksanaan program KB. ltu terbukti dengan adanya penganugerahan piagam penghargaan PBB bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk Presiden Soeharto.

Bagi Pak Harto pribadi penganugerahan itu tentu mempunyai nilai tersendiri. Karena diberikannya bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke 68.

.Bukan hanya Pak Harto sendiri yang gembira, seluruh lapisan masyarak at Indonesia pun merasakan hal itu tentunya. Tak ada ucapan lain buat Presiden dari seluruhrakyat, kecuali ucapan selamat

 

 

Sumber : PELITA (08/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 868-872.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.