KESULITAN PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI TANAH AIR [1]
Djakarta, Sinar Harapan
Kepala Pusat Sedjarah Militer AD (Pussemad) Brigdjen Soesatyo dalam sambutan tertulisnja pada, Seminar “Library Discussion” dalam rangka Dwi Windu Pendidikan Ahli Perpustakaan di Indonesia tgl. 23 & 24 Oktober jbl. menegaskan bahwa tugas pokok Pussemad disamping penjelenggaraan dibidang Sedjarah Militer, djuga bertugas dibidang Perpustakaan dan Musium AD berkedudukan di Bandung dan mempunjai tjabang2nja sebanjak 144 buah diseluruh pelosok tanah air.
Perpustakaan AD bertugas membina tersedianja seluruh tjabang pengetahuan dan ilmu jang diperlukan bagi kegiatan2 AD maupun untuk meninggikan pengetahuan anggota AD sendiri.
Tapi dikatakan bahwa dalam usaha menanamkan pengertian pentingnja perpustakaan di tanah air, kita terbentur pada keadaan ekonomi negara.
Perkembangan perpustakaan di negara kita berlainan dengan negara2 lain dimana masjarakat itu sendiri membutuhkan perpustakaan, sedang dinegara kita belum mentjapai taraf kesadaran pada umumnja akan pentingnja fungsi perpustakaan, demikian al. sambutan Kepala Pussemad. (DTS)
Sumber: SINAR HARAPAN (29/10/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 100-101.