Keterangan Resmi Pertemuan Parpol – Presiden:
PRESIDEN AKAN DORONG AGAR KETUA DPR DIPEGANG WAKIL PARPOL [1]
Djakarta, Nusantara
Setelah pada Rabu malam jang lalu Presiden Soeharto mengatakan pertemuan dengan parpol2 dan Golkar dan Presiden mengemukakan gagasannja tentang penjederhanaan parpol2, maka Djumat malam kemarin dulu pertemuan itu telah dilandjutkan lagi dengan mendengarkan djawaban2 dari parpol dan golkar tsb atas gagasan jang telah diketengahkan oleh Presiden.
Menurut Sekab Sudharmono SR selaku djurubitjara Istana pada hari Sabtu, baik parpol2 maupun Golkar dapat gagasan Presiden bahwa pimpinan DPR terdiri dari Ketua dan 4 Wakil Ketua. Para wakil ketua sekaligus mewakili 4 fraksi, ABRI Golkar – Demokrasi Pembangunan dan Persatuan Pembangunan.
Mengenai Ketua DPR itu sendiri, Presiden Soeharto akan mendorong agar dipegang oleh Wakil Parpol, sekalipun apabila dipegang oleh Golkar adalah wadjar karena Golkar menang pemilu. Pendapat Presiden itu disetudjui sepenuhnja oleh parpol2.
Mengenai Voting
Sidang MPR sendiri. Dengan demikian, dalam masa tidak bersidang Pimpinan MPR tidak ada. Sedang Wakil Ketua dari fraksi daerah dapat diserahi tugas Ketua B.P.MPR.
Mengenai Penjederhanaan Partai
Mengenai gagasan penjederhanaan kepartaian, baik Presiden-parpol dan Golkar sependapat, bahwa pengelompokan sendiri, setidak tidaknja dalam tahun 1976. Pada pemilu tahun 1976 nanti, peserta2 hanja ada 3 tanda gambar sadja: Golkar, Demokrasi Pembangun dan Persatuan Pembangunan. (DTS)
Sumber: NUSANTARA (11/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 880-881.