Ketua MPRS Djend. Nasution: UTAMAKAN PERBAIKAN EKONOMI RAKJAT DIATAS SOAL NASIONAL JANG LAIN KETETAPAN MPRS NO. XXIII TRACE BARU DALAM KEBIDJAKSANAAN EKUBANG

Ketua MPRS Djend. Nasution: UTAMAKAN PERBAIKAN EKONOMI RAKJAT DIATAS SOAL NASIONAL JANG LAIN KETETAPAN MPRS NO. XXIII TRACE BARU DALAM KEBIDJAKSANAAN EKUBANG [1]

 

Djakarta, Antara

Ketua MPRS Djenderal Dr. A.H. Nasution mengatakan bahwa lahirnja Ketetapan MPRS No. XXIII memberikan trace baru dalam kebidjaksanaan Ekubang dan Ketetapan MPRS No. XXIII adalah keputusan politik rakjat Indonesia jang memerintahkan pada Pemerintah untuk pada tahap sekarang ini mengutamakan perbaikan ekonomi rakjat diatas soal2 nasional jang lain.

Pokok2 jang dikandung oleh Ketetapan itu ditudjukan untuk mengatasi kebobrokan ekonomi rakjat dan Negara dewasa ini. Namun betapa baiknja pokok2 pikiran itu, ia akan hilang sama sekali artinja djika tidak dapat direalisir didjadikan kenjataan.

Hal ini dikemukakan oleh Djenderal Nasution pada sambutan tertulisnja jang dibatjakan oleh Kolonel J. Honuhili pada Kongres Ikatan Sardjana Ekonomi Indonesia di Bandung 1 Agustus kemarin.

Selandjutnja Ketua MPRS itu mengatakan agar pokok2 pikiran itu diolah, diperintji dengan teliti untuk didjadikan pedoman pelaksanaan dan rentjana operasi.

Kepada Kongres I.S.E.I. diandjurkan agar menjumbangkan semaksimal-­maksimalnja pemikiran2 jang bersifat operasionil sebagai pelaksanaan konsepsi strategis jang termuat dalam Ketetapan MPRS No. XXIII dan agar membantu mengadakan social control terhadap pelaksanaan jg bersifat menjeleweng dari landasan ideal maupun materiil.

Soal Kabinet Ampera

Menjinggung soal Kabinet Ampera, Ketua MPRS itu menegaskan bahwa mendjadi kewadjiban seluruh rakjat dan terutama para Sardjana Ekonomi untuk membantu Djenderal Soeharto agar Kabinet Ampera berhasil dibidang Ekubang sesuai dengan harapan rakjat dan sesuai dgn Ketetapan MPRS.

Kongres I.S.E.I Disoroti 105 Djuta Rakjat

Pada achir sambutannja Djenderal Nasution mengharapkan agar Kongres Sardjana Ekonomi jang disoroti oleh 105 djuta rakjat ini dapat menghasilkan konsepsi jg sehat, positif, konstruktif, workable dan operasionil. Demikian Humas MPRS. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (03/08/1966)

[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam  Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, 235-236.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.