KONFERENSI OPEC BERHASIL TETAPKAN KUOTA DAN MEMILIH SEKJEN

KONFERENSI OPEC BERHASIL TETAPKAN KUOTA DAN MEMILIH SEKJEN[1]

 

Denpasar, Antara

Konferensi OPEC ke-97 di Kuta, Bali, resmi ditutup, Selasa petang, menghasilkan keputusan utama perpanjangan pagu produksi 24,52 juta barel per hari (BPH) hingga akhir 1995 serta menunjuk Dr.Rilwanu Lukman dari Nigeria sebagai Sekjen OPEC untuk periode tiga tahun mendatang.

Pertemuan Menteri serta pejabat tinggi OPEC itu juga menunjuk Menteri Pertambangan dan Energi R.I. IB Sudjana sebagai Presiden konferensi OPEC hingga sidang berikutnya 19 Juni 1995 di Wina. Sidang OPEC juga memberikan kepercayaan kepada Suyitno Patmosukismo dari Indonesia sebagai Ketua Dewan Gubernur OPEC untuk tahun 1995 dan Ketua cadangannya Hossein Kazempour Ardebili anggota Dewan Gubernur OPEC dari Iran. Dewan Gubernur yang terdiri atas para gubernur yang ditunjuk negara-negara anggota, bertugas antara lain memberikan arahan kepada Sekjen dan menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan organisasi.

Jabatan Sekjen OPEC tersebut akan resmi dijabat Rilwanu Lukman mulai 1 Januari 1995. Konferensi juga memberi hak memonitor Sekretariat OPEC ,memantau suplai dan produksi dari masing-masing negara anggota.

Masalah lain yangjuga disetujui dalam sidang Organisasi negara-negara eksportir minyak (OPEC) ini antara lain menyangkut persetujuan anggaran Sekretariat OPEC, laporan Sekjen OPEC serta Dewan Komisi Ekonomi OPEC.

Tanggapan

Menanggapi pemilihan dirinya sebagai Sekjen OPEC dalam pertemuan ini, Dr. Rilwanu Lukman menyatakan keyakinannya bahwa pihaknya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik karena telah berpengalaman sebagai Presiden OPEC periode 1986-1989. Ia menduduki Jabatan tersebut delapan kali pemilihan secara berturut-turut. Namun dia menolak menguraikan program-programnya. “Saat ini terlalu dini bagi saya untuk menguraikan masalah itu karena saya baru saja terpilih sebagai sekjen OPEC,” kata Riwanu Lukman. Selain pemah menjabat sebagai Presiden OPEC, ia juga pernah menjabat menteri luar negeri, ketua badan energi listrik nasional, menteri pertambangan, energi dan baja Nigeria serta sejumlah jabatan penting lainnya. iran, yang sebelumnya juga mengajukan calon untuk menduduki sekjen OPEC nampak tidak terlalu kecewa dengan dipilihnya Rilwanu  Lukman. Menteri Perminyakan Iran Gholamreza Aghazadah menyatakan bahwa Iran lebih mementingkan persatuan antar negara OPEC daripada jabatan sekjen tersebut. Mengomentari perpanjangan pagu produksi OPEC, Aghazadel menyatakan bahwa Iran akan mendukung setiap upaya untuk memperbaiki harga minyak di pasar dunia.

Presiden OPEC terpilih I.B. Sudjana menyatakan bahwa keputusan perpanjangan kuota diharapkan semakin dapat memperbaiki harga minyak dunia. Namun, Sudjana yang juga Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia, mengingatkan negara-negara OPEC agar tidak terlalu optimis bahwa harga bisa mencapai 21 dolar per barel sebagaimana harga preferensi OPEC, yang ditetapkan sejak tahun 1990. Namun sampai sekarang harga tersebut belum pernah tercapai.

Menteri Perminyakan Libya Abdalla Salem AJ-Badri menilai jalannya sidang OPEC kali ini berjalan cukup Iancar, dan itu semua tidak terlepas dari peranan delegasi Indonesia yang aktif melobi seluruh peserta terutama dalam pemilihan Sekjen OPEC. AI Badri yang kini menjabat Sekjen OPEC hingga akhir 1995 tersebut secara jujur juga menyebutkan, imbauan Presiden Soeharto pada pembukaan sidang supaya OPEC lebih bersatu berpengaruh besar bagi kelancaran sidang dua hari ini.

OPEC terdiri atas 12 negara meliputi, Aljazair, Gabon, Indonesia, Iran, Irak, Kuwait, Libia, Nigeria , Qatar, Saudi Arabia, PersatuanArab Emirat dan Venezuela. (FAC-PE01/FN04/SU05/b/eu09/22/11/94 21:11/RB2).

Sumber:ANTARA  (22/11/1994)

_______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 460-461.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.