KONTRA REVOLUSIONER “GERAKAN 30 SEPTEMBER” MERUPAKAN TANTANGAN THD. DJALANNJA REVOLUSI[1]
Djakarta, Berita Yudha
Menteri Laksamana Madya Laut E. Martadinata mengatakan bahwa tindakan kaum kontra revolusioner apa jang dinamakan “Gerakan 30 September” itu suatu tantangan terhadap djalannja revolusi kita jg. harus kita atasi dengan persatuan dan kesatuan.
Lebih2 dewasa ini dimana sekarang kita sedang meningkatkan pelaksnaan Dwikora, Angkatan Bersendjata dan ALRI chususnja harus bahu membahu dengan 105 djuta rakjat Indonesia jang sekarang mengalami keprihatinan.
Hal ini dinjatakan oleh Men/Pangal Laks. Madya Laut E. Martadinata selaku Inspektur Upatjara pada pelantikan 266 orang Pelwira Remaja ALRI lulusan AAL angkatan ke XI dilapangan MBAL Senin sore jl. Dalam memulai amanatnja Men/Pangal Laks. Madya Laut E. Martadinata mengatakan bahwa dengan keadaan jang chusus dan dalam segala hal jang serba chusus karena sedang prihatin ini, dapatlah didjadikan suatu peladjaran dan suatu tekad untuk labih tekun mengabdi kepada negara dan bangsa demi tertjapainja tjita2 revolusi kita. Lebih2 bagi para perwira2 remadja ALRI jang baru dilantik dapatlah segala kechususan itu dipergunakan untuk memipin anak buah. Sehingga ALRI sebagai alat revolusi bersama 105 djuta rakjat Indonesia jang sedang prihatin dapat melaksanakan tugas sebaik2nja.
Achirnja Men/Pangal menekankan agar pesan Presiden/Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno yang karena sesuatu keadaan tidak dapat melantik para Perwira Remadja mengatakan agar seluruh kedjadian jang baru terdjadi dianggap suatu tantangan dari djalannja revolusi kita jang sedang kita laksanakan bersama dengan seluruh rakjat,(d)
Sumber: BERITA YUDHA( 07/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 13-14
.