KTT PEMBANGUNAN SOSIAL DI KOPENHAGEN

KTT PEMBANGUNAN SOSIAL DI KOPENHAGEN[1]

 

Jakarta, Suara Karya

Presiden Soeharto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi  (KTT) Pembangunan Sosial di Kopenhagen, Denmark, 11-12 Maret mendatang. Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara RI dan Ketua Gerakan Non Blok (GNB), Presiden Soeharto mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada hari pertama KTT tersebut. Hal itu. dikatakan Menko Kesra Azwar Anas seusai melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta, Rabu. Menurut Menko Kesra, KTT tersebut akan dibuka oleh Sekjen PBB Boutros Boutros Ghali. KIT yang bertemakan “Memerangi Kemiskinan, Pengangguran dan Integrasi Sosial,” itu akan dihadiri 103 kepala negara, selain undangan lainnya. Menko Kesra mengatakan kepada Presiden ia juga melaporkan perkembangan masalah AIDS. Indonesia, kata Azwar, mendapat sejumlah dana, hibah dari Uni Eropa untuk melakukan “Studi Penularan AIDS” di tiga kota yaitu Surabaya, Jakarta dan Bandung. Sebab, ketiga kota ini dinilai potensial akan terjangkitnya penyakit AIDS. Azwar rnengatakan jumlah pengidap AIDS dan virus HIV di Indonesia hingga akhir Januari tahun ini tercatat 280 orang (laki -laki 205 orang, perempuan 70 orang dan 5 orang tidak diketahui jenis kelaminnya). Dari jumlah ini yang mengidap AIDS 69 orang dan sisanya 211 orang terkena virus HIV. Menurut Menko Kesra angka pengidap AIDS dan HIV di Indonesia terus menaik. Tahun 1987 jumlahnya hanya mencapai 6 orang (2 orang pengidap AIDS dan 4 orang terkena HIV). Setahun kemudian jumlahnya bertambah 1 orang.

Jakarta Tertinggi

Menko Kesra mengatakan pengidap AIDS dan HIV telah menyebar di 15 provinsi. Jakarta ternyata menduduki peringkat pertama (93 orang), disusul Irja (67 orang), Bali (32 orang), Jawa Timur (26 orang), Riau (24 orang) dan Sumsel (12 orang). Mereka terdiri dari warga negara Indonesia 174 orang, asing 100 orang dan 6 orang tidak diketahui kewarganegaraannya. Penyakit yang belum tersembuhkan ini telah merenggut 44 jiwa. Kematian terbanyak 26 orang di Jakarta, Bali 6 orang, Jatirn 5 orang, Jabar 4 orang dan Irja 3 orang. Berdasarkan faktor risiko, penyebab tertinggi adalah hubungan heteroseksual 164 orang, homoseksua1 I biseksual 69 orang, dengan IUD, tranfusi darah dan hemofilia 7 orang. Sedangkan sisanya 40 orang tidak diketahui penyebabnya. Setiap pengidap HIV, kata Azwar, akan menulari sekitar 100 -200 orang lainnya. Sedangkan setiap pengidap AIDS dimungkinkan menulari 1.000 orang lainnya. (N-1)

Sumber: SUARA KARYA (18/02/1995)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 54-55.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.