KUNJUNGAN PRESIDEN SOEHARTO KE BOSNIA: PENGUKUHAN DUKUNGAN DUNIA ISLAM DAN GNB[

KUNJUNGAN PRESIDEN SOEHARTO KE BOSNIA: PENGUKUHAN DUKUNGAN DUNIA ISLAM DAN GNB[1]

Jakarta, Republika

Terlalu ideal mengharapkan kunjungan Presiden Soeharto ke Kroasia dan Bosnia Herzegovina, 12-13 Maret, bisa menciptakan konstelasi politik bam bagi penyelesaian kemelut di Balkan. Kendati demikian, kunjungan tersebut merniliki arti sangat penting, khususnya bagi upaya mengukuhkan dukungan dunia Islam dan anggota GNB bagi petjuangan muslim Bosnia. Demikian pendapat pengamat masalah intemasional, Dr. M Amien Rais dari UGM, menjawab pertanyaan Republika dan Gatra dalam wawancara udara melalui acara Surabaya Round Up Radio SCFM Surabaya, Kamis (9/3). Sedang anggota Komisi I DPR, Dr. Thea L Sambuaga, dalam kesempatan yang sama, menyebut kunjungan itu akan bisa menjadi faktor signifikan bagi upaya penyelesaian krisis Bosnia. Menurut Amien Rais, kunjungan Pak Harto akan berdampak besar. Selama ini, sudah banyak pemimpin dari berbagai negara datang ke Bosnia, seperti PM Pakistan dan PM Turki. Namun, kehadiran Pak Harto sebagai pemimpin negeri muslim terbesar, sekaligus ketua GNB, akan memiliki bobot politik lebih dibanding yang terdahulu.

Tapi Amien mengingatkan, adalah terlalu ideal mengharapkan kunjungan Pak Harto inimampu menciptakan konstelasi politik baru di kawasan Balkan, yang lebih kondusifbagi penyelesaian konflik Bosnia.”Namun yang pasti akan ada perubahan psikologis. Karena kalau Pak Harto bersuara agak lantang, beliau mewakili dunia Islam danjuga Gerakan Non Blok. Dan Indonesia saat ini adalah negara terbesar keempat setelah RRC India, dan Amerika, sehingga bobot kita tidak main-main,” jelasnya.

Paling tidak, lanjutnya, kalau nanti di Zagreb atau Sarajevo Pak Harto menyampaikan statement yang pas, tajam, dan akurat secara politis dan diplomatis, InsyaAllah akan memberikan dampak politis dan strategis pada proses perdamaian di sana. Gemanya pasti akan lebih besar daripada ketika Benazir atau PM Turki dan yang lain-lain membuat statement serupa. “Maka inijadi penting sekali dan langkah itu perlu kita dukung.”

Ketika disinggung statement apa yang akan bisa memiliki gaung besar itu, Amien mencoba menyodorkan dua hal. ”Kalau saya boleh menebak, yang paling bagus adalah statement yang arahnya menyebut kita negara-negara dunia ketiga atau GNB ini sudahjenuh ,tidak bisa lagi mentolerir diteruskannya tragedi Bosnia itu,”ujarnya.

Yang kedua, imbauan terhadap Sekjen PBB supaya lebih fair memecahkan masalah Bosnia, dan memberikan kepada Bosnia hak kemerdekaan yang sudah diproklarnirkan dansudah pula diakui oleh PBB. Ini, kata Amien, sangat penting karena Boutros Ghali merupakan salah satu pemain kunci yang menyebabkan proses perdamaian di wilayah ini selama ini mandul. Pemain kunci lainnya adalah negara­ negara anggota NATO.

Yang tidak kalah pentingnya, kunjungan Pak Harto ini diharapkan mampu mengukuhkan kembali solidaritas negara-negara GNB dan dunia Islam bagi perjuangan muslim Bosnia. Sekarang ini negara-negara Barat, apalagi Serbia, memandang sebelah mata kemampuan Bosnia dan memandang sebelah mata solidaritas yang ada di belakang Bosnia. Memang solidaritas itu amat rapuh.

“Jadi kunjungan itu akan bisa mendongkrak solidaritas GNB maupun dunia Is­lam untuk memberikan dukungan moril terhadap perjuangan Bosnia,”tandas Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, seraya memuji Jangkah Pak Harto. “Pak Harto semakin lihai memainkan kartu-kartu internasionalnya.”

Dalam pandangan Theo L Sambuaga, kunjungan Presiden Soeharto itu memiliki arti yang sangat penting. Karena dengan demikian Indonesia menunjukkan apa yang disuarakan selama inidi kalangan masyarakat internasional untuk membantu Bosnia, benar-benar ditunjukkan secara nyata.

“Saya kira kunjungan ini akan memberikan moral support kepada rakyat Bosnia khususnya penduduk muslim, dan kepada pemerintahnya di dalam mempertahankan kemerdekaannya dan mengakhiri perang secara adil, serta dalam usaha menegakkan kedaulatan mereka,” katanya.

Tentang hasil optimal yang realistis yang bisa dicapai dalam kunjungan Presiden ini, ia menyebut tiga hal. Pertama secara diplomatik memperkuat upaya pemerintah Bosnia. Kedua, secara politik dan moral memberi dukungan kuat kepada rakyat Bosnia.

“Di samping itu juga mengingatkan negara-negara di kawasan Eropa yang bertetangga dengan Bosnia, bahwa negara-negara lain, khususnya negara GNB, tetap secara konsisten dan teguh mendukung Bosnia, dan supaya bantuan-bantuan militer kepada unsur-unsur Serbia, diakhiri,” paparnya. Sebab, embargo senjata PBB nyatanya hanya berlaku bagi Bosnia. Sedang unsur-unsur etnis Serbia dapat secara langsung mendapat suplai dari negara-negara sekitar situ.

Sumber: REPUBLIKA (11/03/1995)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 83-85.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.