KUP “GESTAPU”: MENIMBULKAN KEMARAHAN BESAR RAKJAT KAL.SELATAN [1]
Djakarta, Berita Yudha
Pepelrada Kalsel/Daerah Komando Mandala II di Kalimantan menjatakan bahwa kup jang dilakukan oleh kaum kontra revolusi dari apa jg menamakan dirinja, “Gerakan 30 September” dengan merenggutkan tudjuh njawa Pahlawan Revolusi telah menimbulkan kemarahan jang tidak terhingga dikalangan masjarakat, ormas, orpol di Kalimantan Selatan ketjuali PKI dengan ormas2nja.
Dalam laporan resminja itu selandjutnja dikatakan bahwa pada tanggal 1 Oktober disaat-saat petualang “Gerakan 30 September” menguasai RRI Djakarta, Ketua CD PKI Kalimantan Selatan Amar Hanafiah telah mendatangi Pangdam X/Lambung Mangkurat Brig. Djen Amir Mahmud untuk mendesak Panglima supaja menerima penundjukkannja sebagai anggauta apa jang dinamakan Dewan Revolusi bikinan petualang kontra revolusi “Gerakan 30 September”. Dengan tegas Panglima Brig. Djen Amir Mahmud telah menolak penundjukan itu.
Pada malam harinja di Bandjarmasin telah diadakan rapat dengan semua ormas, orpol untuk menjatakan kutukan kepada petualang kontra revolusi “Gerakan 30 September” dengan masing2 menanda tangani pernjataan kutukan tersebut. Hanja CD Partai Komunis Indonesia Kalimantan Selatan jang tidak mau dan tidak bersedia menanda tangani pernjataan kutukan tsb. katanja karena ada ketentuan dari Partai.
Ini terang adalah suatu bukti lagi bahwa PKI terang terlibat dalam peristiwa penghianatan dengan kupnja tanggal 1 Oktober 1965 jang baru lalu.
Sumber: BERITA YUDHA (08/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, HalĀ 34.