LAGI, PRESIDEN AKAN RESMIKAN 272 PABRIK BARU DAN PERLUASAN
Jakarta, Pelita
Presiden Soeharto akhir Juli mendatang akan meresmikan 272 pabrik baru dan perluasan, yang upacara peresmiannya akan dipusatkan di PT National Gobel, Jakarta Timur. Pabrik-pabrik yang berlokasi di 9 propinsi tersebut terdiri atas 81 pabrik alat-alat listrik dan logam, 110 pabrik tekstil, dan 81 industri kimia hilir.
Investasi secara keseluruhan berjumlah Rp 1,415 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 116.354 orang, pabrik-pabrik tersebut diharapkan akan mampu mengumpulkan devisa sebesar 1,17 miliar dolar AS per tahun.
Menteri Perindustrian Hartarto mengemukakan hal itu kepada wartawan setelah diterima Presiden Soeharto di Bina Graha, Rabu.
Dijelaskan, khusus untuk cabang industri alat-alat listrik dan logam yang 81 buah pabriknya akan diresmikan Presiden tersebut, terdiri atas industri alat-alat listrik dan perlengkapannya sebanyak 26 proyek, industri barang-barang dari logam sebanyak 15 proyek, industri sepeda dan komponennya sebanyak 10 proyek, industri fotografi dan optik 2 proyek dan industri percetakan dan kemasan 28 proyek.
Investasi keseluruhan dari 81 pabrik alat-alat listrik dan logam tersebut, menurut Menteri, berjumlah Rp 201,34 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13.075 orang. Diharapkan dari ekspor produk-produknya, nantinya akan dapat dihasilkan devisa sebesar 91,31 juta dolar AS per tahun.
Industri Tekstil
Sedangkan untuk industri tekstil, dari 110 pabrik yang akan diresmikan itu akan dihasilkan serat sintetis, benang tenun, kain tenun/rajut, pakaian jadi, tekstil nonwoven, dan permadani. Investasi keseluruhan industri tekstil tersebut berjumlah Rp 190,86 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 18.204 orang.
“Dengan selesainya proyek-proyek itu, maka nantinya diharapkan mampu mengumpulkan devisa sebesar 188,8 juta dolar AS setiap tahunnya ,” kata Menteri Perindustrian.
Untuk proyek-proyek industri kimia hilir, dari 81 pabrik tersebut, antara lain akan menghasilkan karet remah, sepatu karet, sarung tangan karet, barang-barang dari karet, barang-barang dari plastik, kosmetika, detergen, cat, sanitary napkin.
Dengan investasi sebesar Rp 1.023 miliar dan dapat menyerar tenaga ketja sebanyak 85.075 orang, pabrik-pabrik industri kimia hilir itu akan mampu pula menghasilkan devisa sebesar 890 juta dolar AS.
Sumber : PELITA (21/06/1990)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 283-285.