MASSA RAKJAT TIDAK SABAR LAGI

MASSA RAKJAT TIDAK SABAR LAGI

Mendesak agar Presiden segera membubarkan PKI dan ormas2nja [1]

Djakarta, Berita Yudha

Parpol2 dan ormas2 Progresif revolusioner jang tergabung dalam satu kesatuan aksi Penganjangan Gerakan Kontra Revolusi 30 September dalarn rapat akbarnja jang dihadiri oleh lk. 500.000 massa rakjat bertempat di Taman Surapati Djumat pagi sekali lagi menegaskan kebulatan tekadnja. Jaitu mendesak dengan hormat dan sangat kepada PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno agar segera membubarkan PKI beserta ormas2nja.

Disamping itu djuga Pemimpin Besar Revolusi agar segera melakukan pemetjatan dan pembersihan Kabinet Dwikora dari oknum2 PKI dan simpatisan2nja menjegerakan pembersihan2 MPRS DPRGR dan lembaga2 negara lainnja baik dipusat maupun didaerah2 dan pedjabat2 tinggi Pemerintahan dari oknum2 PKI dan simpatisan2nja. Menjegerakan perintah untuk membersihkan front nasional baik dipusat maupun didaerah2 dari parpoI2/ormas2/ oknum2 kontra revolusi dan lain2.

Partai2 politik jang turut dalam rapat akbar tersebut ialah Partai NU, PSII, Partai Katholik, Partai Kristen Indonesia, Perti, IPKI sedangkan ormas2nja ialah terdiri dari ormas Pemuda, mahasiswa, buruh, tani baik jang bernaung dibawah partai tersebut maupun jang berdiri sendiri seperti: HMI, GASBIINDO, IPPI, Pantjasila, SSPTT, P3I, Sarbumusi, Pemuda Katholik, Pelmasi, Lesbumi, Pemuda Muhammadijah dan lain2nja lagi jang seluruhnja meliputi 44 buah ormas2.

Ganjang PKI dan Pertahankan Pantjasila

Para pembicara jang terdiri dari para wakil Partai dan ormas2 pada umumnja menjatakan, bahwa rapat tersebut bukan hanja untuk mengganjang PKI sebagai salah satu dalam Gerakan 30 September tapi djuga untuk mempertahankan Pantjasila. Dengan tetap berdiri dibelakang Pemimpin Besar Revolusi dan bekerdja sama dengan ABRI maka kita harus terus membersihkan kaum kontra Revolusi beserta antek2nja.

Selain menjatakan bela sungkawa jang sedalam2nja atas gugurnja ketudjuh pahlawan revolusi, mendukung sepenuhnja kebidjaksanaan Menteri Peneranganjang telah melarang penerbitan surat2 kabar/madjalah jang telah membantu gerakan kontra revolusi dan hendaknja pelarangan tersebut berlaku untuk se-lama-lamanja. Djuga mendesak kepada JM Menpen Achmadi agar memetjat/membersihkan LKBN Antara dan PWI dari oknum2 PKI dan unsur2 lainnja jang membantu, mendukung, bersimpati dan atau mempunjai hubungan dgn. gerakan kontra revolusi 30 September. Djuga agar Presedium Front Pemuda, Presidium PPMI, Presidium MMI segera memetjat dan mengeluarkan Pemuda Rakjat serta CGMI dari keanggautaan Front Pemuda. PPMI/MMI setjara vertikal dan membersihkan dati semua oknum2/unsur2 jang tersangkut atau sedikitnja bersimpati kepada jang mendalangi gerakan kontra revolusi tersebut 30 September. Demikian isi kebulatan tekad rapat akbar tersebut jang kemudian disampaikan kepada Front Nasional dan Front Pemuda Pusat untuk seterusnja diserahkan kepada Pemimpin Besar Bung Karno.

Hadir pada rapat akbar tersebut diantaranja Ketua Umum Partai IPKI ibu Ratu Aminah Hidajat sedangkan dari NU diwakili oleh Subhan Z.E.

Sumber: BERITA YUDHA(09/10/1965)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 41-42.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.