MASYARAKAT BERSYUKUR PRESIDEN SELAMAT

MASYARAKAT BERSYUKUR PRESIDEN SELAMAT [1]

 

Jakarta, Republika

Tokoh ulama K.H. Ilyas Ruchyat menilai kunjungan  Presiden Soeharto ke Sarajevo merupakan tindakan berani dan tepat. Kunjungan Ketua Gerak:an Non Blok (GNB) ini katanya akan dapat memberi motivasi bagi perjuangan muslim di Bosnia­ Herzegovina. “Ini yang diharapkan oleh umat Islam dunia selama ini,”kata Ilyas Ruchyat, rois am Nahdlatul Ulama semalam kepada Republika. Menurutnyakunjungan itu pun akan mempengaruhi sikap penduduk Islam di negara lain agar semakin peduli terhadap perjuangan muslim Bosnia.

Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya itu juga mengharapkan kunjungan tersebut mempercepat proses perdamaian pihak-pihak yang bertikai di negara bekas Yugoslavia. “Itu akan berpengaruh terhadap perdamaian. Karena Pak Harto, selain berkunjung ke Sarajevo juga datang ke Kroasia”. Ketua Komite Solidaritas Islam LukMan Harun berpendapat masyarakat Indo­nesia harus bersyukur bahwa Presiden dan rombongan selamat setelah selama empat jam dengan mengambil risiko penuh tanpa garansi atas keselamatan jiwa dari pasukan keamanan PBB -berkunjung ke daerah krisis Sarajevo. “Keberanian Pak Harto luar biasa dan mengharukan,” kata mantan Ketua PP Muhammadiyah itu. Kunjungan selarna empat jam tersebut membuktikan pada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia mendukung perjuangan rakyat dan pemerintah Bosnia-Herzegovina untuk mempertahankan kedaulatannya.

Kunjungan itu, tambahnya menyiratkan bahwa politik luar negeri Indonesia berubah. Di masa mendatang  Indonesia akan lebih banyak terlibat di dunia intemasonal. Ia menyutujuinya karena sepatutnya negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini terlibat dalam kegiatan Internasional. Ketua PP Muhammadiyah Dr H Amien Rais menilai kunjungan Presiden Soeharto ke Sarajevo dalam keadaan sangat genting membuktikan keberanian moril yang luar biasa sekaligus menunjukkan komitmen beliau pada perjuangan rakyat Bosnia. Juga tak bisa dipungkiri langkah Pak Harto itu merupakan bukti ketawakalan atau kepasrahan yang cukup puncak, ujar Amien Rais kepada Republika tadi malam. “Bagaimana bukan suatu ketawakkalan, seringkali pasukan Unprofor sendiri pun disambarpeluru pasukan Serbia.” Menurut pakar politik internasional Fisipol UGM ini, dukungan internasional yang selama ini diterima Bosnia masih belum cukup kuat meyakinkan Serbia maupun para pendukungnya di negara Barat, termasuk Selgen PBB Boutros Boutros Ghali, tentang keprihatinan negara-negara gerakan Non Blok (GNB) dan dunia Islam kepada nasib rakyat Bosnia. Kendati demikian, Amien Rais berharap agar pemerintah RI memberikan follow up terhadap langkah Pak Harto yang cukup spektakuler tersebut. Menurutnya, setelan kunjungan perlu ada bantuan kongkrit dan Indonesia, berupa bantuan fasilitas kesehatan, keuangan, maupun persenjataan. Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Dr. Anwar Hmjono menilai hasil kunjungan Pak Harto ke Sarajevo membawa dampak psikologis politis berarti bagi perkembangan kemelut Bosnia-Herzegovina. “Mudah-mudahan negara-negara Barat sadar bahwa Bosnia bukan hanya menjadi masalah Eropa saja,” kata Anwar semalam.

Anwar juga memuji cara pendekatan Pak Harto yang tidak konfrontatif terhadap  berbagai pihak dalarn menghadapi konflik Bosnia.

“Semoga dengan itu bisa membuka pintu hati negara-negara Barat agar jangan membantu Serbia.” harapnya.

Peneliti masalah internasional dati LIPI, M. Riza Sihbudi, juga memuji keberanian PakHarto berkunjung ke Sarajevo. Tapi, katanya, itu baru langkah awal. “Harus ada langkah-langkah berikutnya.” Menurut Riza secara moril, kunjungan Pak Harto sangat bemakna bagi rakyat Bosnia. Masalahnya rakyat Bosnia tak hanya membutuhkan dukungan moril. Mereka sangat membutuhkan materi, senjata, dan dukungan diplomasi. “ltulah yang harus dilakukan Indonesia, baik sebagai ketua GNB atau anggota OKI.” Selama ini kata Riza ada kesan di luar negeri Indonesia kalah pamor dengan Ma­ laysia dalam memperhatikan masalah Bosnia. Selain lebih vokal, Malaysia. juga banyak melakukan tindakan nyata. Ia berharap Indonesia akan memanfaatkan posisinya sebagai Kehm GNB semaksimal mungkin untuk membantu Bosnia.

Wakil Ketua Komisi I DPR Abu Hasan Sazili menilai kunjungan berani Presiden Soeharto ke ibukota Bosnia Herzegovina, Sarajevo akan memberikan creditpoint tersendiri pada posisinya selaku ketua Gerakan Non Blok (GNB). Menurut Sazili, Indonesia memiliki pengalaman sangat komprehensif dalam menyokong penyelesaian konflik semenanjung Balkan . Di Indonesia terdapat kekhasan multiras dan multireligi. “Sekalipun majemuk tetapi kita bisa hidup berdampingan.” katanya.

Rektor Universitas Mataram (UNRAM) Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof. Dr. Ir. Sri Widodo MSc mengatakan, kunjungan Presiden Soeharto ke Sarajevo merupakan tindakan yang berani dan heroik yang patut dicatat dalam sejarah,terutama dalam kaitan menyongsong peringatan  HUT ke-50 kemerdekaan RI. Kunjungan Presiden Soeharto ke Bosnia dalam situasi penting sangat menakjubkan masyarakat dunia,mengingat sehari sebelum kunjungan kepada kepala negara, pesawat PBB yang membawa utusan khusus PBB, Yasushi Akashi ditembaki pihak Serbia Bosnia sehingga menembus kabin pesawat, ujar Rektor  dalam percakapan dengan Antara di Mataram, Selasa kemarin. Menurut Widodo, kunjungan Presiden Soeharto yangjuga selaku Ketua Gerakan Non Blok (GNB) berdampak positifbagi rakyat Bosnia, yakni menggalakkan semangat mereka untuk mempertahankan kedaulatan negaranya sekaligus mengangkat nama Indonesia dan GNB di pentas dunia internasional.

Sumber: REPUBLIKA (15/03/1995)

_______________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 153-155.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.