MEMORANDUM PROTES PNI KEPADA PRESIDEN

MEMORANDUM PROTES PNI KEPADA PRESIDEN [1]

 

Bandung, Sinar Harapan

Keseluruhan anggota DPP PNI dan pimpinan2 daerah PNI se-Indonesia serta Ketua2 Ormas Pendukung PNI tingkat pusat dalam sidang2 non-stop mulai tgl 2-3 April 1971 telah mendengar laporan2 dari daerah2 dimana massa PNI banjak jang di “bulldozer”. DPP PNI telah menjusun satu memorandum politik jang akan disampaikan kepada Presiden Soeharto memprotes tindakan2 tsb.

Ketua Umum Hadisubeno mendjelaskan kepada SH bahwa garis besar dari memorandum sbb:

  1. Tetap mendukung kepemimpinan Presiden Soeharto
  2. PNI Massa Marhaen bertekad bulat meningkatkan usaha2 pembinaan stabilitas nasional bagi kelanljaran pembangunan dan pemilu.
  3. Menjatakan keprihatinan terhadap tindakan dari sementara unsur sesama Pantja Sila jang menimbulkan kegontjangan2 dalam masjarakat, hal mana tidak menguntungkan bagi kelantjaran pelaksanaan pembangunan dan pemilu serta merugikan kebidjaksanaan Presiden Soeharto.

Memorandum Politik ini akan disertai laporan2 tertulis dari daerah2 “panas” dimana massa PNI banjak mengalami tindakan2 jang a-demokratis, demikian didjelaskan DPP PNI kepada SH.

Memorandum Politik PNI untuk menenangkan situasi terutama untuk menjelamatkan kepemimpinan Pak Harto sebelum dan setelah Pemilu nanti, kata Hadisubeno.

“Saat ini perlu cooling down period’ kata Ketua III DPP Hardjantho. Selandjutnja Musjawarah Kerdja Nasional PNI jang djuga dinamakan sebagai “Commanders Call” PNI telah mengambil keputusan sbb al.:

Menugaskan kepada DPP PNI untuk senantiasa membina keserasian hubungan kepemimpinan Nasional, Presiden Soeharto dan PNI Massa Marhaen.

Mendukung kepemimpinan dan kebidjaksanaan jang dilakukan oleh DPP PNI sedjak Kongres PNI ke-12 Semarang.

“Dalam minggu ini sudah ada pendjernihan terhadap semua persoalan termasuk soal Buleleng” kata Hadisubeno. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (05/04/1971)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 690-691.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.