MENGAPA RAKYAT INGIN PAK HARTO SEBAGAI BAPAK PEMBANGUNAN DAN PRESIDEN LAGI?
Mengapa rakyat dari pelbagai daerah dan golongan di Indonesia menginginkan agar Pak Harto diangkat sebagai bapak pembangunan dan dipilih lagi sebagai presiden oleh MPR yang akan datang untuk terus memimpin negara?
Demikian pertanyaan Menteri Pekerjaan Umum Dr Ir.H.Purnomosidi dalam sambutan pada peresmian tiga jembatan dan pemakaian air bersih di Yogyakarta, Rabu sore, di atas Jembatan Tungkak.
Menurut Menteri, karena rakyat ingin menyatakan terima kasihnya kepada Pak Harto. Sebab Pak Harto telah berhasil menyelamatkan rakyat, bangsa dan negara Indonesia dari kekuasaan kaum komunis pada tahun 1965, ketika golongan komunis mengadakan kup militer tanggal 30 September tahun itu.
Pak Harto berhasil memimpin rakyat Indonesia menumpas pemberontakan dan kup kaum komunis tersebut.
Selain itu, sebagaipemimpin Orde Baru yang lahir setelah pernberontakan komunis tersebut. Pak Harto selalu mementingkan pembangunan dan pembangunan telah berhasil.
Karena itu rakyat ingin menyatakan terima kasihnya kepada Pak Harto, yang selama ini memimpin pernbangunan negara, hingga pernbangunan terus berjalan dan dilaksanakan oleh setiap orang tanpa ragu-ragu. Lagi pula pembangunan terus diusahakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memeratakan hasil pembangunan kepada seluruh rakyat.
”Itulah cetusan terima kasih rakyat yang sekarang ingin memilih Pak Harto sebagai presiden lagi, dan mengangkatnya sebagai Bapak Pembangunan,” demikian Menteri.
Jadi “Dirigen”
Sesaat sebelum peresmian, anak-anak dan masyarakat sekitar Jembatan Tungkak itu berjubel menyaksikan upacara tersebut. Menteri didampingi Menteri Muda Urusan Perumahan Cosmas Batubara kernudian rnendekati mereka.
“Dapat menyanyi Garuda Pancasila?” tanya Menteri.
”Dapat,” jawab anak-anak. Langsung kernudian Jenderal Purnomosidi memimpin mereka dan menjadi “dirigen” tanpa iringan orkes di depan anak-anak yang menyanyi dengan semangat.
Setelah usai, Menmud Cosmas kemudian mendekati anak yang mengaku kelas tiga, dan diminta menghafalkan Pancasila hingga lengkap. Geleng-gelenglah ia dan Menteri Purnomosidi.
“Hebat, baru kelas tiga sudah hafal Pancasila,” ujar Cosmas kepada wartawan. (DTS)
…
Yogyakarta, Antara
Sumber: ANTARA (03/12/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 295-296.